*bab yang lalu * Belum ada dua langkah tungkaiku bergerak, entah kenapa kepalaku rasanya sakit luar biasa. Pusing dan mual hingga membuatku ingin sekali terjatuh ke tanah. Aku mencoba berpegangan namun tak bisa kuraih. Kulihat langit dan awannya pun terlihat berputar. Kulihat arah lainnya dan kudapati Shelly berdiri di sana. Tampak menyeringai dan tak khawatir dengan keadaanku yang sekarang. Setelah melihat seringaian itu, duniaku menjadi gelap. Dan begitu aku terbangun, aku mendapati diriku tak mengenakan sehelai benangpun. "Sudah bangun?" "Siapa di sana!" “Tidak mungkin kamu lupa ingatan mendengar suaraku –“ Shelly menyibak rambutnya ke sebelah kanan. Hingga menampakkan leher jenjangnya yang putih. Pandanganku tersilaukan dengan cahaya matahari dari jendela ya