*Bab yang lalu* "Senang melihat mereka?" tanyaku ketus. Calvin malah pura-pura tak memahami ucapanku. Karena dia masih celingukan begitu, akupun berdiri dan mengambil tasku pergi. Namun baru beberapa langkah, Calvin menarikku hingga aku bisa bersandar pada dadanya yang bidang itu. Kami sama-sama terkejut namun tak ada yang mencoba untuk saling melepas. Hingga Calvin menatapku lurus sambil menggenggam erat tanganku. Mengatakan sesuatu yang membuatku semakin tak berkutik. "Jadi…apa aku boleh melihatmu sepanjang waktuku? " “Apa?” tanyaku bingung. Mata cokelat itu menatapku lekat. Aku seperti tersedot dalam pesonanya yang dalam. Aku tahu kontrak ini akan sia-sia saja. Karena aku percaya dengan kata-kata Ruu..bahwa sebenarnya kami saling jatuh hati. “Mulai sekarang…apa