"Siapa yang minta kamu untuk ikut? Lebih baik pulang lalu tidur sepuasnya di rumah." Kenapa aku begitu senang mendengar ketusannya itu? Mendengarnya mengomeliku sangat membuatku gembira. Sudah lama sekali aku tak mendengarnya menggerutu. Delapan tahun bukan waktu yang singkat. Dan aku tak tahu kami akan bertemu seperti itu. Sepertinya suasana hatiku bagus, sampai-sampai tak peduli lagi dia mau marah atau takut. Kesal ataupun sedih.. Tidak. Untuk sebuah kesedihan, aku takkan biarkan itu terjadi lagi. Kehilangan yang paling mendalam baginya adalah kepergian paman — yaitu ayahnya sendiri. Yang juga sudah kuanggap sebagai ayahku juga. Kecelakaan itu merenggut semua kebahagiaan dan ketenangannya. Tidak. Tidak akan aku biarkan hal seperti itu terjadi lagi. Sesuatu hal yang membuat