NANA 21 : Saran Terakhir Ibu

1784 Kata

“Anak?” ucap Ibu. Aku mengangguk. “Benar, Yas?” Yasa masih berdiri mematung. Tatapannya lurus menatap ke arahku. Hari ini sungguh menjadi kejutan besar. Siapa sangka kami semua dipertemukan di sini? “Bu, bisa kita bicarakan hal ini di tempat yang nggak terlalu ramai?” ucap Yasa. “Harus. Hal ini memang harus dibicarakan. Kayaknya cuma Ibu di sini yang nggak tau duduk permasalahan ini yang sebenarnya.” “Bu ....” Aku menggeleng. “Bukan begitu maksudnya. Aku sama Mas Yasa memang lagi cari waktu yang pas untuk kasih tau Ibu semuanya. Ibu jangan salah paham.” “Apa sekarang waktu yang pas, Na?” sahut Ibu. “Bu, aku minta maaf atas semua yang terjadi. Kita ....” “Jadi, kita mau bicarakan hal ini di mana?” sela Ibu tiba-tiba. “Kita ke apartemenku ya, Bu,” usul Yasa. Ibu gegas menggeleng. “Ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN