Tatjana dan aku masih punya waktu untuk merampungkan semua pekerjaan sebelum hari pernikahan. Pernikahan masih sekitar tiga bulan lagi. Kami berdua sudah sibuk menentukan tema acara resepsi nantinya. Mengusung tema traditional multicultural, aku dan dirinya berusaha untuk tetap menampilkan kebudayaan tanah asal leluhur kami. Aku berasal dari tanah Sumatera dan Tatjana yang berasal dari tanah Jawa. Kami sepakat untuk memadupadankan kebudayaan dari daerah asal keluarga kami. “Akad jadi pake suntiang ya, Yang,” ucapku. Kami tengah membahas soal pakaian yang nantinya akan dikenakan di hari H. Tatjana mengangguk. “Kata Mama, nanti kamu harus banyak istirahat dan makan. Soalnya itunya berat banget.” “Iya, Mas. Diatur aja.” “Nanti kamu bisa coba dulu biar ada bayangan seberapa berat hiasan r