“Kamu kenapa sih, Mas?” aku menatap heran ke arah Yasa yang abru saja kelaur dari kamar mandi. Wajah dan rambutnya basah. “Kamu kenapa?” “Nggak apa-apa. Tadi tiba-tiba aku kebelet pengin buang air kecil. Terus, pas di kamar mandi aku sengaja cuci muka sama sekalian basahin rambut biar aku nggak ngantuk.” “Yakin? Kamu beneran nggak apa-apa, nih?” tanyaku untuk kembali memastikan. Yasa mengangguk. “Yaudah. Aku mau ganti baju lagi, ya.” “Ehm, bajunya nyaman dipake? Kesempitan atau mungkin kebesaran nggak? Kayaknya sih nggak, ya. Soalnya aku lihat pas banget di badan kamu.” Yasa memindaiku dari atas sampai ke bawah. “Bajunya enak, kok. Ukurannya juga pas sama badanku. Tunggu sebentar, ya. Setelah itu, kita makan bareng. Aku laper banget. Kamu juga pasti belum makan, kan?” “Iya. Kebetulan