Malam terasa sangat dingin menusuk, langit sudah gelap ketika kami dalam perjalanan ke rumah orang tua Tony. Hari ini cukup macet karena akhir pekan, suara musik mengalun lembut menyetel lagu Stephanie Poetri- I Love You 3000. Tony berdehem melirikku beberapa kali, dia terlihat gelisah dan irit bicara. "Kamu kenapa?" Tanyaku penasaran. "Aku paling malas membawa kamu ke rumah kalau lagi ada Mas Aska" gumamnya malu. Aku juga malas bertemu dengan Aska, pria itu selalu membuatku bingung harus hertindak apa. Tatapannya sangat menggangguku. "Kamu yang membawaku, Tony" pelukanku di tas semakin erat, ini untuk yang kedua kalinya aku menginap. Tony membelokan arah kemudi, kecemasan di raut wajahnya semakin bertambah. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya dia fikirkan, namun aku tidak berani ber