Perang dulu ah,

1802 Kata

WARNING!! Mengandung adegan Dewasa, mohon bijaklah dalam membaca. *** Hari ini Jonas terlihat sangat lelah. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan mobil yang dikendarai Jonas baru saja berhenti di halaman rumahnya di Jakarta. Pria itu menghela napas sesaat sebelum membuka pintu mobil dan masuk ke pekarangan rumahnya. Pekerjaanya hari ini cukup menguras otak dan tenaga. “Assalamu’alaikum ...,” ucap Jonas ramah. “Papa ....” Syarief langsung saja mengejar ayahnya seraya merentang tangan. Jonas secara spontan mengangkat tubuh kecil itu dan memeluknya dengan sayang. Amanda yang tadinya bersiap hendak makan malam, segera menghampiri Jonas. “Kok lama banget, Bang?” “Tadi banyak sekali yang harus abang urus. Seminggu ini mungkin akan tetap seperti ini.” “Mau langsung makan atau mau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN