Jonas menepikan mobilnya dan menghentikan mobil itu seketika. Ia menatap Amanda, gadis itu masih saja terisak seraya membuang muka. “Maaf ....” Jonas mengulurkan tangannya ke arah Amanda. Amanda menyeka matanya, gadis itu menatap ke arah Jonas. “Untuk apa?” “Atas ucapanku tadi.” “Bukankah apa yang anda katakan itu memang kenyataannya.” “Tidak.” Jonas kembali menarik tangannya karena Amanda tidak juga membalas uluran tangannya. Pria itu kembali mengemudikan mobilnya. “Maksudnya?” “Tidak apa-apa ... kamu pasti belum makan, aku akan membawamu makan siang. Kau ingin makan apa?” Amanda kembali membuang muka, mengalihkan pandangannya ke depan, “Terserah saja.” “Apa kau suka masakan Jepang? Kalau tidak salah, di kota ini ada restoran khusus masakan Jepang.” “Aku lebih suka masakan asli