“Sayang ....” “Mama ....” Syarief begitu bahagia ketika melihat ibunya datang. Tidak biasanya bayi Amanda itu terjaga disaat waktu sudah menunjukkan hampir pukul sembilan malam. Amanda mendekap putranya dengan sangat erat. Rasa rindu yang sudah berkecamuk, ia luapkan sejadi-jadinya ke pipi gembul Syarief. “Bagaimana pekerjaannya di Jakarta, Nak? Lancar?” tanya Niyan dengan wajah bahagia ketika melihat kebersamaan Amanda dengan Syarief. “Alhamdulillah lancar, Bu. Tapi sepertinya Amanda akan dilibatkan dalam proyek itu dan itu artinya Amanda akan sering ke sana.” “Lho, kok begitu?” “Amanda belum mengiyakan sih, soalnya Amanda nggak mau pisah lama-lama dengan Syarief. Amanda tengah mempertimbangkan keputusan terbaik untuk Amanda dan perusahaan. Oiya, Bu. Syarief nggak rewel selama ngga