Jonas melihat Amanda tengah bercengkrama dengan Syarief. Walau bibir Amanda terlihat tersenyum, tapi terlihat jelas jika senyum itu dipaksakan. “Sayang ....” Jonas mendekat. “Bang, kamu jam berapa pergi ke resto?” tanya Amanda. matanya masih menatap Syarief yang sedari tadi berusaha merebut mainan yang ada di tangan Amanda. “Hari ini aku tidak akan ke resto.” “Lo, kenapa? Bukankah hari ini adalah hari pertama resto kamu buka, Bang. Kamu harus datang untuk mengontrol semuanya.” “Tidak perlu, Sayang. Aku percaya pada semua pegawai kita. Amanda, aku beniat mengajakmu jalan-jalan satu atau dua malam, hanya berdua saja, bagaimana?” Amanda menggeleng, “Aku sedang tidak bersemangat, Bang.” “Ayolah, sudah lama kita tidak jalan-jalan. Ya, mungkin kali ini aku hanya bisa membawamu keliling Su