Keluarga Iman sudah sampai di bandara internasional minangkabau. Mereka semua sudah masuk ke dalam ruang tunggu dan duduk di kursi tunggu seraya menunggu panggilan untuk naik ke atas pesawat. Bunyi suara pesawat mendarat terdengar jelas dari sana, membuat tengkuk Iman, Niyan dan Disa merinding. Ini adalah pengalaman pertama dan itu benar-benar membuat mereka bertiga. “Kenapa?” goda Amanda seraya mencolek bahu Disa dengan lembut. “Kak, nanti di pesawat sana, aman’kan? Terus apa yang akan kita rasakan?” bisik Disa yang begitu susah mengendalikan perasaan takutnya. “Nanti pas pesawatnya lepas landas, perut kamu akan kram dan akan muntah, Ueekkk!!!” Amanda menirukan gaya orang muntah yang membuat Disa semakin bergidik. “Kakak ....” Disa memeluk tangan Amanda. Amanda malah terkekeh. Ia t