Jonas tersentak melihat wanita yang tersungkur tepat di depan matanya. Jonas mengulurkan tangan seraya meminta maaf. “Maaf, aku tidak sengaja,” ucap Jonas, ramah. Sang wanita tersentak mendengar suara pria yang begitu ia kenal. Pria yang selama ini masih mengisi relung hatinya dan masih dimimpikan oleh wanita itu. Sang wanita mengangkat kepalanya. Jonas terkejut seakan tidak percaya dengan siapa yang ia lihat saat ini di depan matanya. “Luna?” lirih Jonas dengan netra terbelalak. “Jo—Jonas? Itu beneran kamu?” Luna seketika menggenggam tangan Jonas dan berdiri. Namun ketika Luna berdiri dengan sempurna, Jonas seketika melepaskan tangannya. “Jo, kamu dengan siapa ke sini? A—aku seneng banget bisa ketemu kamu di sini.” Luna masih menatap Jonas, netra wanita itu mulai berkaca-kaca. Seme