Mereka semua beranjak keluar dari makam. Jonas sudah meninggalkan buket bunga di sana dan berharap, ibunya melihat dan senang menerima buket bunga itu. Jonas sendiri sudah tidak lagi menangis saat ini. Hatinya sudah sedikit lega karena sudah bisa mengunjungi makam orang yang begitu ia cintai, walau tidak pernah bertemu dan berkenalan dengannya. “Bagaimana perasaan kamu, Jo?” tanya Ami tepat di depan gerbang makam. Mata Jonas terlihat mulai sembab. “Alhamdulillah, sudah plong, Mi. Walau masih penasaran, tapi setidaknya Jo sudah sedikit lega. Semoga ibu bahagia di sana.” “Ibu kamu pasti bahagia dan bangga di sana, Nak. Maaf jika mami dan papi tidak mencari tahu identitas asli ibu kamu. Waktu itu, mami merasa semua itu tidak perlu. Bagi mami, kamu adalah anak mami dan papi dan selamanya ak