Jonas masih terlihat pusing. Sisa-sisa mabuk semalam belum hilang sepenuhnya. Di tambah kejutan yang baru saja ia terima dari Luna, membuat Jonas semakin pusing dan kehilangan selera. Jonas menyugar kasar rambutnya, lalu berjalan menuju balkon dengan keadaan masih sedikit terhuyung-huyung. Pria itu berdiri di tepi balkon, menumpu ke dua telapak tangannya ke pagar balkon seraya menatap sekitar dari atas lantai dua rumah ke dua orang tuanya. Lagi-lagi, Jonas teringat dengan sosok Amanda. rindu ... hanya kata itu yang saat ini bersemayam di hati Jonas. Pria itu begitu merindukan Amanda, namun ia tidak memiiki keberanian untuk berbuat apa-apa selain bersabar dan melakukan semua saran dari Richard. Sementara di bawah, Luna sudah kembali ke ruang makan rumah Ami. “Luna? Jonas mana?” tanya Am