Part 8

1042 Kata
Selamat membaca "Ne Oppa" "Meminta ini sudah malam, kamu tidur saja Oppa masih ada pekerjaan kantor yang harus diselesaikan" "Ne Oppa, tapi semisalnya Oppa perlu bantuan panggil Nara aja ya" "Hmm, tidurlah" Chanyeol pun meninggalkan kamar agar Nara bisa tidur sementara dia langsung menuju ruang kerja nya untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya. *** Chanyeol POV Hari lebih malam dan kerja belum selesai, bahkan aku harus haus aku pun meminta Nara, sebenarnya aku tidak enak dan tidak tega membangunkannya tapi dia punya yg mau butuh sesuatu panggil saja dia. "Nara ..!" "Hmm ne Oppa" Jawabnya setelah beberapa saat aku panggil, dia berjalan sempoyongan dan dg melihat mata yang masih setengah terpejam Dia langsung "Hoammmhh ada apa Oppa?" Setelah mata dan nyawanya sedikit lebih segar. "Tolong buatkan Oppa kopi dan ambilkan air putih juga untuk minum malamnya" "Baik oppa, hoammmhh" Nara pun pergi ke dapur dg sedikit menguap dan merentangkan kemenangan Beberapa saat kemudian Nara pun datang dg membawa secangkir kopi dan segelas air putih di atas nampan dia langsung mengantarnya di meja kerja ku. Saat dia meletakkannya, tak sengaja aku melihat belahan payudaranya yang membuat kuambil ludah ku sendiri. Setelah meletakkannya ia pun dibuka kembali dan aku sadari muncul kancing baju yg Nara pakai terbuka dan rambutnya acak-acakan buat dia terlihat seksi di mata ku .. seperti nya Nara tidak mengerti apa dia masih mau mengantuk. "Hoammmhh, Oppa aku kembali ke kamar lagi ya, aku mengantuk sekali dan ingin melanjutkan tidur, hoammmhh" Saat Nara berhasil aku pun kesulitan menahannya "Nara ..!?" "Ne Oppa! Ada apa lagi ?!" "Ani, Oppa hanya ingin Nara di sini dan temani Oppa hingga pekerjaan Oppa selesai" "Hoamhh ne Oppa" Dia duduk di sebelah kiri karena ada 2 kursi di sini, aku menjadi tidak berkonsentrasi untuk bekerja dan terus melirik kearahnya. "Mengapa bibirnya begitu seksi" _batinku saat ini Aku tidak tahan lagi, aku menarik menarik dan langsung mencium bibirnya, dan dia pun nampak terkejut lalu berusaha memberontak dg cara memukul mukul d**a ku  Tapi usahanya sia² karena tenaga ku lebih kuat dan lebih besar darinya "Emphhh" Dia terus meronta dan tidak mau membuka mulutnya sedikit pun, sampai dia hampir kehabisan nafas, aku melepaskan ciumannya dia nampak terengah-engah mengeluarkan nafasnya dan sangat suka. Saat aku juga sibuk berbicara dia berlari menuju pintu aku pun mengejarnya sampai aku sampai lebih dulu dan memegang pintu itu lalu lintas pintunya. Aku pun menyudutkan dirinya di tembok hingga dia gemetaran hingga memejamkan mata dan hampir menangis  "O-oppa hiks apa yang kau lakukan hiks lepaskan aku hiks" "Shuttt" aku meletakkan telunjukku di bibirnya "Kau yang beli Oppa Nara" "Ta-pi aku ti-dak aku-lakukan apapun Oppa hiks" Aku mulai mengelus pipi dan rambutnya lalu menunjuk bibir dan terakhir d**a yg tadi kancingnya terbuka, dia langsung menutupinya tapi aku menarik lengannya siapa yang melihat pemandangan indah itu. "Percuma Nara sayang Oppa sudah terlihat, Tapi belum disetujui, tapi sebaliknya lagi Oppa akan melihat sepenuhnya" "Oppa Nara mohon jangan lakukan ini" _ucapnya sambil menggelengkan izin "Sudah terlambat" Aku langsung mencium lehernya yang sangat wangi ini, bisa aku rasakan juga dia bergidik, sebenarnya aku berterima kasih tapi aku sudah tidak bisa menahan nafsuku. Lalu aku menciumnya dg kasar sesekali aku mengigit bibirnya agar dia mau membuka mulut, tapi usahaku sia² dia tetap tidak mau membuka mulutnya. Aku pun mulai membuka kewalahan "Nara ..! Kenapa kau tidak memulai mu mu!!" _ Ucap ku sambil memegang dagunya dan menatapnya tajam Area 20+ yang masih dibawah umur jangan baca ... !! Sekali lagi penulis ingatkan yg masih dibawah umur mending jangan baca .. !! Kalo tetep baca dosa tanggung sendiri ..! Dia sedikit kesulitan dan air jelek pun membasahi pipinya mulus nya. Aku memutar air mata Nara dan langsung menuju rangang sambil menciumnya sambil terus meronta dan melepaskan mukul d**a ku  "Oppa lepaskan aku hiks ... Eomma .. jeball ... Hiks" Dia terus menangis sambil menunggu Eommanya Aku pun langsung menindih nya, ku ciumi semua bagian tubuh nya sama, dia terus meronta memukul d**a ku hasil aku tahan dg cara mencengkram tangan nya di atas kepala. "Diamlah ..!" "Hiks hiks eomma hiks hiks" Aku pun mengambil dasi ku lalu mengikat kedua diambil. "Arghhhh op-pa lepas jangan hiks .. ikat aku hikss .. ini sakitt ..." "Mianhe Nara .. Oppa sudah tidak tahan lagi" Aku mau kancing bajunya tak sabaran jadi kancing bajunya rusak dan robek bikin dia makin kencang menangis. Benar-benar seorang bocah _pikirku saat ini Sampai bajunya terbuka semua menampakkan p******a yg masih terbungkus bra .. Aku masih terkejut saat melihat p******a nara yg besar dan berisi, dg ukuran tubuh yg mungil tapi punya ukuran p******a seperti ini .. Dg tidak sabaran aku langsung mencium dan menghisap p******a nya seperti bayi yg sedang kehausan. "Arghhh oppa emhhhh lepaskan aku hiks .." Aku tau sebenarnya Nara sangat menikmatinya .. Lalu aku menatap gembira yang begitu merah dan tampak memohon agar aku melepaskannya, aku pun menciumnya dan berbisik. "Nikmati saja Nara" Lalu aku melucuti celana dan cd-nya, terlihatlah v****a Nara yg merah muda di bulu bulu tipis, aku pun pahanya lebar-lebar lalu mengecup vaginanya. "Nghhhhh Oppa ahhh apa yang kau lakukan shh" Sekarang aku menjilati vaginanya dan memainkan lidah ku di kloritasnya, membuat dia mengelicat, aku pun kembali mencium bibirnya dg tanganku meraba ke daerah v dan memasukan 3 jari sekaligus, membuat dia mendengar kesakitan. "Akhhh oppahhh sakithhhh" "Shuttt diamlah ini enak" Aku harus menggerakkan jari hingga membuat Nara penuh menahan nikmat. "Enakkan?" Dia hanya memejamkan mata "Ahhhh nghhhh oppa hiks .." Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memasukkan lidah ku ke dalam mulutnya sambil terus tanganku mengocok vaginanya.awalnya dia belum membalas ciumanku tapi lama-kelamaan di mulai terhanyut dalam permainan ku dan membalas ciumanku. "Oppahhh .. aku mau pipis tangan oppahh nghhhhh" Aku tidak menghiraukan ucapannya, malah aku menambah kecepatan jari ku. "Arghhhhn shhh" _ dibebaskannya setelah mendapat pelepasan Diapun lemas dan terengah-engah, akupun dibuka pakaian ku dan akhirnya aku lompat bulat dihadapannya yang sudah lebih dulu telanjang. Nara tampak tertutup saat melihat aku tertutup bulat di hadapannya. "Buka matamu Nara" _dia pun menggeleng dan kembali menangis "O-oppa ku mo-mohon sudahlah a-aku takut hiks .." "Tidak sayang ini sudah tanggung" Akupun mengecup bibirnya sekilas dan mengarahkan p***s kearah vaginanya. "Ti-tidak oppahh jangan hiks .." dia kembali meronta untung saja aku sudah ganti dikembalikan AKUpun menggesekkan penisku di bibir vaginanya "Nghhhhh oppahhh" Tbc ..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN