BAB 11

1213 Kata
Setelah makan malam Skyla dan Ben Hendak Pulang ke Apartemen tapi skyla mengingat sesuatu tentang perkataan Consina padanya. "Ben__" "Hmm?" "Aku ingin berkunjung ke Mansions keluargamu, Mommy pernah menawarkanku untuk tinggal di sana" ucap Skyla lirih. "Aku punya banyak mansions jika kau Mau tinggal di Mansions" ucap Ben yang masih menekuri layar Tabnya. "Aku ingin berkunjung saja Ben, aku rindu pada Mommy" Rengek Skyla. "Untuk apa kesana? Aku sedang tak ingin kesana, jangan meminta satu hal yang sulit ku Kabulkan skyla, aku tak bisa, minta yang lain saja" "Ayolah Ben, aku Rindu pada Ibumu" Ucap skyla memaksa Ben Menatap Skyla kesal, matanya memerah karena marah, Skyla menyuruhnya Ke Mansions di mana ia sangat membenci orang orang yang Tinggal di sana kecuali Ibunya. Kenapa harus membahas tentang Mansions? Ben sudah lama tak Pulang, Hampir setahun ia tak pernaH lagi bertemu ayahnya, semenjak kepergiannya ia Bertekad tak akan pernah Menginjakkan kaki Lagi di mansions terkutuk itu dimana Ada 3 manusia Yang sangat Ben benci Yakni Miranda, Thomas, Dan Felice. Semuanya sudah berusaha ia Lupakan tapi mendengar Skyla merengek ingin ke mansions semuanya kembali ke ingatannya. "Ayolah Ben" "DIAMMMM" Bentak Ben membuat Skyla membelalak karena Kaget begitupun supir Pribadinya yang hanya bisa melihat kemarahan Ben lewat Spion di atas kepalanya. Skyla mengerti, ia hanya sedang berusaha membuat Ben Menjinak dan mau menjenguk keluarganya, tapi sepertinya keinginannya benar benar bertentangan dengan Pemikiran Ben, Skyla kembali bersandar dan membuang wajahnya memilih Menekuri jalan tanpa melihat yang dengan wajah memerah di sampingnya. "Maaf Sky" ucap Ben Menjinak. "Sudahlah, lupakan saja permintaanku" "Well, kita Ke Mansions jika itu yang kamu mau" Ucap Ben menghela nafas panjang. Skyla berbalik melihat Ben yang benar benar menjinak di luar dugaannya, Skyla Membulatkan matanya Penuh, tak menyangka benar benar tak percaya. "Benarkah? Benar Ben? Kau tak bercanda, kan?" Tanya Skyla dengan menggenggam tangan Ben tak percaya. "Hmmm, kita ke Mansions Qio" Perintah Ben. "Yes Sir" Skyla benar benar tak percaya dan masih menatap Ben dengan Terpana. "Jangan menatapku seperti itu, Kau nanti bisa jatuh cinta" ucap Ben tanpa menatap Skyla. Skyla kembali menyenderkan Tubuhnya di Kursi dan menyembunyikan wajahnya untuk tersenyum, Ia lalu mengirim sms kepada Seseorang. # Sampailah mereka di Mansions, Skyla Terpana melihat keindahan dan interior Mansions dari luar, benar benar keren, sesuatu yang tak pernah berada dalam Pikiran Skyla, Jejeran Pria yang memakai setelan warna hitam membuat mansions terlihat ramai. Semua keluarga Termaksud Miranda dan Brenly Berdiri di Depan Pintu Utama mansions untuk menyambut Kedatangan Ben dan Skyla, Miranda Menyunggingkan senyum tak suka, berbeda dengan Felice yang Benar benar tulus dengan senyumannya. Brenly adalah Adiknya Thomas tapi bukan adik Ben. Skyla dan Ben berjalan berdampingan menuju Di mana keluarganya sudah menunggunya. Consina Terisak, ia langsung Memeluk Putra kesayangannya, benar benar di luar dugaan, setelah Hampir setahun Ben akhirnya kembali menginjakkan kakinya Di mansions di Tempat ia di besarkan menjadi pria yang berprestasi. Consina melepas pelukannya pada Putranya dan bergantian memeluk Skyla. "Terima kasih sayang, Terima kasih" Skyla Mengelus lembut punggung Consina. Lucas bahagia melihat kepulangan putranya, Ia pun hendak memeluk Ben tapi Ben menghindari pelukan ayahnya, membuat Pandangan semua orang tertuju pada Kedua lelaki ini. Lucas Berdehem untuk membuat suasana yang tadinya Hening menjadi kembali normal. Lucas memeluk Skyla. "Apa kamu wanita yang sering istriku ceritakan?" Tanya Lucas. Skyla menatap Consina, consina mengangguk. "Iya Uncle" Ucap Skyla santun. # Sampailah mereka di Tempat parkir Apartemennya. "Apa kau marah Ben?" tanya Skyla. "Aku sudah pernah mengatakannya Skyla, Jangan pernah ikut campur dengan urusanku, aku sudah mengatakannya berkali kali" Ucap Ben Putus Asa. "Aku hanya berusaha membuatmu akur Dengan keluargamu Ben" "Jangan pernah Ikut campur urusan keluargaku, kau bilang mereka keluarga? Aku hanya Memiliki Ibu, hanya itu tak ada satupun selain Ibu keluargaku di Mansions Terkutuk itu" "Apa sedikit saja kau tak bisa menjinak Ben?" "Apa urusanmu? Kau bukan siapa siapaku Skyla, Nama dan semua yang ada dalam dirimu aku yang telah memberikannya, Jangan memaksaku untuk Mengingatkanmu Akan Asal usulmu" Skyla Terdiam. "Please jangan membuatku mengulangi Perkataanku, Tolong dengan sangat tolong Jangan pernah ikut campur dengan urusanku" "Jika kau tak mau ke Mansions keluargamu, kenapa kau mengiyakan Ajakanku? Kau bisa saja menolaknya Ben, kenapa? Apa aku adalah pengecualian?" "Diamlah, kau sangat berisik" Skyla menarik Ben dan.... Burg. Burg. 2 kali Pukulan hebat mengenai Kepala juga Pundak Skyla, Pukulan itu benar benar keras, Pria bertopi itu Terkejut melihat Apa yang telah ia lakukan, Bukan Ben yang mengenai Pukulannya tapi Wanita ini, Pukulannya tak mengenai Sasaran. Pria bertopi itu berlari ke Area tangga, Ben hendak Menyusulnya tapi ia ingat Skyla perlu pertolongan pertama, Kepalanya Mengeluarkan darah segar menetes kewajahnya.. "Sky, sadarlah Skyla, SadaR...Please sadar Sky" Ben benar benar panik, Ia bingung, Sedangkan d Area ini hanya ada dia dan Skyla. Ia mengambil Ponsel di saku celananya dan Mendial seseorang. "Periksa CCTV apartemen ini, Tangkap Pria bertopi yang telah menyerang seorang wanita di Area apartemenku, Tangkap Dia Hidup hidup, Aku akan membunuhnya. CEPATTTT!!" Nafas Ben memburu, Emosinya benar benar Membuat energinya Terisi Full, kemarahannya menggebu gebu, Ia harus mendapatkan pria yang telah membuat skyla seperti ini. Ben Yang bermandikan darah milik Skyla sedang mondar mandir di depan ruang operasi, suara hentakkan kaki Orang yang sedang berlari adalah Suara hentakkan kaki Herry, Benar benar membuat 2 pria ini bermandikan Rasa khawatir. "Ada apa dengannya? Siapa yang menyerangnya?" Tanya Herry khawatir. "Seseorang hendak memukulku, Tapi Skyla menarikku dan membuat dirinya terPukul, kenapa wanita ini sangat Bodoh...." Ucap Ben, Wajah khawatirnya benar benar Terlihat. "Siapa orang itu?" "Masih dalam Pencarian Polisi" Ucap Ben. "Siapa yang ingin membunuhmu? Apa kau Punya musuh? Tapi setauku kau tak memiliki musuh" "Entah, aku akan mencari tau hal itu nanti, yang terpenting saat ini adalah Keselamatan Skyla" Seorang dokter keluar dari Ruang operasi, Operasinya memakan waktu hampir 3 jam, Dokter itu menundukkan kepala kepada Ben. Ben langsung menghampiri dokter yang menangani Operasi Skyla. "Ada apa dengan Teman saya dok?" Tanya Herry "Pukulan keras yang mengenai kepalanya benar benar membuat kami sempat frustasi mengoperasinya, Pukulan itu sedikit mengenai Otak kecilnya tapi untung saja kami bisa mengatasinya" "Tapi sekarang dia tak apa apa dok?" Tanya Ben. "Sekarang mungkin dia tak apa-apa, tapi kita bisa melihatnya nanti Setelah Pasien sadar, Jadi bersabarlah Tuan" Ucap Dokter itu. Ben memijat Pelipis matanya, tak ada yang bisa ia lakukan selain menunggu Skyla sadar. Beberapa jam kemudian, Ben yang masih setia menunggu, Di Hampiri dokter yang telah menangani Skyla. "Tuan, Pasien sudah sadar" Ucap Dokter itu. "Sadar?" Ben beranjak dari duduknya di susul dengan Herry yang sama terkejutnya. "Dimana Dia sekarang? Dimana dok? Apa kau bisa katakan secepatnya dimana Dia?" Ben begitu panik Lalu Menggenggam kedua bahu Dokter itu. "Silahkan Ikuti saya" Ucap dokter itu lalu berjalan memimpin Barisan. -Haha barisan ya? Kan kayak lagi gerak jalan wkwk- Sampainya di Ruangan Di mana Skyla di rawat, Ben lalu Mengelus Pipi Skyla. "Maafkan aku Sky, maafkan aku" Ucap Ben dengan genggaman tangannya. Skyla memicingkan mata. "Apa kau baik baik saja?" Tanya Herry. "Kalian siapa? Kalian mengenalku?" Tanya Skyla. Ben dan Herry saling menatap lalu bergantian menatap Skyla yang kini sedang Melihat mereka dengan Heran secara bergantian. "Sky, kau tak ingat kami?" Tanya Herry. Ben yang kini khawatir makin takut jika Skyla benar benar melupakannya__ "Sky? Namaku Carissa Yen Heaton, Aku bukan Sky dan aku benar benar tak mengenal kalian, Terus ini, aku kenapa? Kenapa aku dirumah sakit? Kepalaku__" Ternyata benar namanya Carissa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN