Inara menghembuskan nafasnya panjang, melihat raut wajah anaknya Ale yang datar, tidak ada rasa takut, menyesal atau bersalah sedikitpun dengan apa yang sudah anaknya itu lakukan beberapa saat yang lalu, terhadap adiknya, dan juga terhadap perabot rumah yang tak bersalah sedikitpun, yang jadi sasaran kemarahan dan kekesalan Ale pada Ava. “Ale….”Panggil Inara dengan nada suara yang sangat lembut. Dan Inara menahan nafasnya kuat, mendengar ucapan anaknya… anaknya Ale yaitu… “Barusan transfer, untuk ganti rugi…”Ucap Ale dengan nada yang teramat datar, tanpa ekspresi, lempeng. Dan orang lain, mendengar ucapan ambigu Ale barusan, pasti tidak akan mengerti apa maksud ucapan Ale. Tapi, Inara. Sekar, Fitri dan Ava sangat mengerti maksud ucapan Ale barusan. Maksudnya, tivi yang rusak, sofa yang