Giozan Marah

2008 Kata

Sarena keluar dari ruangannya setelah pekerjaannya selesai. Sarena melihat suaminya itu tengah duduk diam seraya membaca majalah didepannya. Sarena melihat masih sepi belum ada pelanggan yang datang pagi hingga siang ini sementara yang dikerjakan oleh pegawainya adalah membagi brosur di luar sana, tidak masalah jika ramai dan tidaknya yang penting resto berjalan seperti yang telah direncanakan. Tak lama kemudian terlihat Giozan, Willy Kinos dan Kasandra masuk, sebagai owner resto Sarena lalu menghampiri mereka dan tersenyum menyambut mereka, inilah yang harus dilakukan oleh seorang owner resto yang begitu ramah kepada pelanggannya. “Kami mau makan siang berikan makanan yang paling mahal. Hari ini aku yang traktir,” kata Willy. “Benarkah? Baiklah aku akan menyuguhkan makanan yang paling

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN