Chapter 12

1210 Kata

Satu detik, satu menit, satu jam. Semua adalah waktu. Dalam sekecil apapun yang berlalu, tidak ada yang tahu apa yang terjadi selanjutnya. Semua sudah terencana. Dalam sekejap mata, hati manusia begitu mudah diubah jika Tuhan berkehendak. Siang ini di Pradana dihebohkan dengan kejadian langka saat istirahat pertama. Dimana saat di koridor, Velly menghampiri Gladys yang notabennya predator satu dengan sebuah sweater hitam ditangan. Dari percakapan singkat Velly dan Gladys, mereka mendengar sendiri bahkan sweater itu milik Gladys. Double wow! Seperti backsound pada magic, ketiga teman Gladys saling melempar tatapan bertanya ketika Gladys berucap saat Velly hendak pergi. “Gue tunggu di rumah.” Hanya itu. Tapi bukan dari kalimatnya. Melainkan nada bicaranya yang tidak sinis sama sekali.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN