Chapter 15

1551 Kata

Setelah hampir dua jam merasa jenuh, akhirnya rapat yang diikuti Gladys berakhir juga. Cewek itu langsung saja menyerobot keluar paling awal meninggalkan gelengan dari anak-anak Osis yang semuanya adalah juniornya. Sepanjang Gladys berjalan di koridor, sekolah masih terlihat sepi, dikarena waktu istirahat yang belum tiba. Mungkin sekitar sepuluh menitan lagi. “Hayo!” seru seseorang bersamaan dengan rangkulan di bahunya. “Lo bolos?” keduanya kembali melangkah menuju kantin. “Gak. Tadi mapel ulangan semua. Jadi keluarnya lebih cepet. Oiya, kamu ikut rapat Osis tadi 'kan? Apa katanya? Tandingnya kapan sih?” “Gak tau.” ketusnya. Kalo sudah begini, Satria sangat hapal kalo cewek itu sedang bad mood. “Udah jangan murung. Gimana kalo pulang nanti, kita ke toko coklat yang di Panglima Polim

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN