Tugas tetaplah tugas. Nilam bukan hanya seorang istri yang patuh pada suami dan ibu mertua, tapi ia juga tahu kewajiban yang harus ia emban saat takdir menjadikannya sebagai seorang istri dari suami yang cacat.
"Mandi di kamar mandi Ma?" tanya Nilam tak yakin.
"Ya iyalah! Memang mandi di mana lagi?"
Titah Elsi tak bisa dibantah.
Tapi, Nilam masih beruntung, ia tidak dipaksa untuk menjalankan kewajibannya yang lain, yang tentu belum bisa ia penuhi, karena tak mungkin juga ia bisa disentuh lelaki yang baru ia kenal, apalagi dengan cara terpaksa. Mungkin kekurangan Restu yang ia dengar dari asisten rumah tangganya merupakan sebuah keberuntungan bagi dirinya.
Nilam dan Restu kini ada di kamar mandi pribadi Restu. Kamar mandi yang luasnya saja mungkin sama dengan luas kamar Nilam di kampun
