PART 14 - KENANGAN TERAKHIR

1419 Kata

Jarak dari rumah Nilam dan Elang sebenarnya tidak jauh, hanya beda beberapa desa saja. Biasa Elang yang menjemput dan mengajaknya main ke rumah untuk bertemu Bu Rokayah, ibunya Elang. Selama dekat dengan Elang, beberapa kali Elang membawanya ke rumah lelaki itu, walau di sana mereka hanya berbincang dibawah pohon jambu milik Elang. Elang anak yatim. Ia hanya memiliki seorang ibu. Itu sebabnya Elang bekerja keras demi membiayai ibunya juga menabung untuk masa depan mereka berdua. Masa depan? Tampaknya Nilam harus berbesar hati, tak akan ada masa depan untuk mereka berdua. Elang pasti membencinya dengan amat sangat. Nilam turun dari ojek. "Ini bayarannya bang." "Terima kasih Neng, mau saya tungguin gak?" tanya bang ojek yang sejak tadi merasa penasaran dengan wajah sembab penumpang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN