Vivi masih betah menyembunyikan wajahnya di sela kedua lututnya yang ditekuk. Sejak dari beberapa jam yang lalu posisinya tidak berubah. Vivi bahkan tidak bergerak, dia sudah seperti patung saja. Bara juga pergi beberapa saat yamg lalu. Hendri yang menjemputnya, kalau tidak dijemput, Bara tidak akan pergi. Vivi mendengar omelan Hendri tadi yang mengatakan kalau Farah sudah marah-marah karena sang penabuh drum The Wolf belum muncul padahal sebentar lagi penampilan mereka. Vivi tahu Bara terpaksa pergi, Bara tidak ingin meninggalkannya seorang diri, dalam keadaan marah pula. Sepertinya Bara menyadari kalau dia menangis. Ponselnya bergetar bersama bunyi khusus menandakan ada pesan yang masuk. Kemungkinan besar pesan dari Bara. Sesungguhnya dia ingin membuka pesan itu, sangat malas untuk berg