Bab 5 curhatan hati

1030 Kata
Setelah itu lea berangkat ke rumah Ana dengan menggunakan motor scopynya. Setelah 10 menit perjalanan dia sampai di depan rumah ana. Assalamualaikum.... Waalaikumsalam.... Ucap ana di dalam rumah sambil membukakan pintu.... Ceklek... Ayo masuk le.... Lea masuk ke rumah ana dan langsung mengikuti ana menuju kamarya. Di rumah ana sepi karna orang tuanya kerja semua sebagai dosen dan pulang sore, jadi kalau siang sepi hanya ada kakak laki-lakinya yang ada di ruang tengah sedang mengerjakan tugas kuliah S2 nya. Di dalam kamar ana "Kamu ada apa lea?. Kok kayak tidak ada semangat hidup gitu. Ucap ana". "Aku pengen curhat an.... Sambil memeluk ana. " yaudah curhat aja lea". "aku di jodohin an....dan dua minggu lagi menikah ucap lea dengan nada sedih.... Apa.... Kamu seriusan lea. Ucap ana dengan nada kagetnya yang tidak menyangka dengan ucapan lea. "iya an... Jawab lea lirih". "sama siapa lea? Bukanya kamu punya pacar lea? Terus pacar kamu gimana? Daan... Kamu juga baru mau umur 19 tahun, dan masih kuliah juga". Kalau tanya satu-satu dong an, aku nikah sama pria yang jemput di kampus tadi. Pacarku belum tahu soal ini, karna aku belum bicara denganya, aku ingin dia fokus dulu sama ujian dan prakteknya setelah dia selesai aku akan mencoba untuk terus terang. Tapi.... Sebentar lagi kamu udah nikah lea,,, dan calon kamu itu tau kalau kamu masih punya pacar? Tanya ana takut-takut. Maka dari itu an.... Aku bingung harus bagaimana. Dia tau kalau aku masih punya pacar, dan yang anehnya dia gak masalah dengan hal itu, hanya menyuruh aku segera putus. Dengan nada kesalnya. Ana jadi ikut heran mendengar perkataan lea..." Apa dia suka sama kamu lea?". Lea hanya mengangukkan kepalanya... Hmmm.... Pantes aja dia gak masalah, dan malah menyuruh kamu untuk segera putus. Setelah mendengar semua curhatan lea... Ana menghela nafas panjang.... Mungkin dia memang jodoh kamu lea...tapi kamu yakin ikhlas menerima ini semua?. Hmmm... Menghela nafas panjangnya... Aku akan berusaha ikhlas menerimanya an, karna entah kenapa feeling aku merasa gak enak waktu menolak permintaan dari kakek, rasanya seperti jika aku menolak permintaan kakek ini, rasanya seakan-akan ini itu hal terakhir yang bisa aku lakukan untuk membuat kakek bahagia, dan permintaan kakek yang terakhir kalinya. apalagi disaat kakek mengatakan bahwa umurnya tidak lama lagi, hatiku sangat sedih. Walaupun aku selalu menyangkal perasaan ini, karna aku ingin kakek bisa sehat selalu, panjang umur, bisa menemaniku lebih lama lagi. Tapi hidup dan mati itu ada di tangan Allah. Kamu juga tahu sendiri kakek sudah seperti malaikatku di dunia sama halnya dengan kedua orang tuaku, selama ini beliau yang selalu menuruti keinginanku, yang selalu memanjakanku seperti seorang putri. Kamu juga tau kalau orang tuaku sangat tegas dan di siplin dalam mendidik anak-anaknya. Walaupun aku tahu mereka bersikap begitu juga demi kebaikanku dan juga menyayangiku, hanya saja dengan cara yang berbeda. Tapi... Terkadang aku juga merasa sangat bersalah dengan ardi, melihat bagaimana perjuangan dia selama ini. Dia sudah sering terluka dengan orang di sekitarnya dan sekarang aku juga membuat dia terluka. Aku terkadang bingung apa keputusanku ini benar atau salah? air mata lea terus menetes. Sudah-sudah sini aku peluk jangan nangis lagi.... Aku jadi ikutan sedih. Aku tahu gadis cantikku ini sangat sayang dengan keluarganya. Dan juga tidak ingin melukai orang yang di sayanginya. Coba deh kamu sholat istikhoroh minta petunjuk sama Allah? Kamu curhat dengan-Nya minta petunjuk, apa yang harus kamu lakukan agar nanti kamu tidak menyesal. Ucap ana dengan menatap lea sambil memegang kedua lenganya. Aku sudah melakukanya an. Terus apa jawabanya? Ardi pergi dan ada kak Zavir yang menemaniku. Dan Kakek juga pergi dengan senyuman yang paling indah. Tapi aku tidak tau apa arti dari jawaban itu. Ana sedikit kaget dengan perkataan dari lea, dia sedikit tau tentang arti itu tapi dia tidak ingin menceritakanya kepada lea, karna takut lea akan lebih terbebani dan banyak fikiran apalagi saat ini mereka sedang UAS jadi, di tambah hal itu belum tentu terjadi. Jadi, ana hanya mengatakan "kalau begitu sepertinya kamu harus belajar menerima kehadiran pria itu deh lea, mungkin saja dia memang jodoh yang telah di siapkan oleh Allah untuk kamu. Lea hanya mengangguk dan tersenyum. Rasanya bebanya sedikit berkurang setelah membagi ceritanya kepada ana, dia tidak bisa curhat dengan mamanya karna takut membuat mamanya khawatir. "Makasih ya an udah mau jadi temen curhat aku". "iya sama-sama cantik... Balas ana dengan senyuman. Yah....aku tidak menyangka Sebentar lagi sahabatku yang cantik ini akan menikah dan menjadi seorang istri. Aku jadi menjadi sedih. Aku berharap kamu bisa bahagia lea... Dan gak salah dalam menentukan pilihan, dengan tatapan yang serius. Hmmm... Kalau udah menikah apa masih bisa seperti ini ya... Ucap ana sedikit meledek. "ya... Kenapa enggak, kita harus berusaha untuk tetap bisa seperti ini dan bisa jadi sahabat sampai tua, ucap lea tersenyum sambil mengulurkan jari kelingkingnya. Kemudian ana mengaitkan jari kelingkingnya. Oke... Sahabat sampai tua.... Hehe... Mereka tertawa bersama setelah bersedih. Yaudah kita lanjut belajar. Lupakan dulu semua masalah yang ada... Oke... Ucap ana. Oke. ** Malam hari Setelah selesai belajar lea berbaring di kasur dan membuka hp miliknya. Ternyata ada chat dari Zavir. Zavir : Assalamualaikum lea. Lea : waalaikumsalam. Zavir : lagi apa? Kok pesanya baru di balas dari tadi sore. Lea : lagi santai di atas kasur, oh ya maaf soalnya baru selesai belajar dan buka hp jadi gak tau kalau ada chat dari kak Zavir. Zavir : oh... Lagi belajar.. Udah makan apa belum? Lea : Alhamdulillah sudah kok. Kak Zavir sendiri. Zavir : alhamdulillah sudah juga kok. Udah mau tidur? Lea : iya... Ini mau aja tidur. Zavir : yaudah kalau gitu selamat tidur ya... Sampai ketemu besok. Lea : iya... Selamat tidur juga. Setelah itu chat yang canggung itu berhenti. Dan lea mulai tertidur. Karna besok pagi masih ada UAS. ** Di kamar Zavir Lea...lea Zavir berdecak. kenapa masih canggung banget sih... Setelah kita menikah nanti aku berharap kamu bisa jatuh cinta juga denganku dan bisa melupakan kekasih kamu. Jujur aku sangat sakit dan cemburu melihat kamu masih mencintai pria lain. Andai saja aku yang datang lebih dulu dalam kehidupan kamu, daripada kekasih kamu apakah kamu akan mencintaiku?. Sambil melihat foto lea yang ada di hpnya. Jangan lupa follow akun ku ya.. Dan pencet tanda love. Terima kasih.. Semoga suka dengan ceritanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN