Selesai mandi segera aku mengambil ponselku. Menelepon Bara seperti rencanaku tadi. Sebenarnya aku hanya ingin meminta nomor telepon Ben saja. Dan aku ingin meminta ijin pada Ben untuk menemaninya di rumah sakit. Daripada tinggal di rumah ini. Aku tidak suka. Istana megah dan mewah yang hanya membuatku kesepian. Panggilan pada Bara tak dijawab oleh lelaki itu. Sampai tiga kali aku berusaha menelepon lelaki yang berstatus mantan suamiku. Namun, tetap tak ada respon. Aku mendesah kecewa dan memilih keluar dari dalam kamar. Menuruni anak tangga dan di sana lah, di ruang makan tepatnya, Bibi Rumi telah menungguku untuk makan malam. Wanita itu segera bangkit berdiri dan menarik salah satu kursi untukku. "Silahkan, Nona." Aku menurut. Duduk di kursi tersebut dan menunggu Bik Rumi mengambilkank