Kukerjabkan mataku karena suara alarm yang terdengar di telinga. Kenapa sudah pagi lagi. Geturuku dalam hati. Perasaan aku belum lama terbuai dengan mimpi. Tapi sekarang aku sudah harus bangun lagi. Merentangkan kedua tangan dan kurasakan sebelah tanganku membentur sesuatu. Aku berusaha membuka mata sambil menguap. Dan baru tersadar jika semalam aku tidur di atas sofa. Segera memalingkan kepala menatap di mana ranjang milik Ben berada. Blush ... pipiku langsung merona seketika. Ben, lelaki itu ternyata juga sudah bangun dari tidurnya. Dan lihat apa yang sedang lelaki itu lakukan. Dia sedang menatapku. Aku tersenyum kepadanya. Sejak insiden sebutir nasi tadi malam, sejujurnya aku malu sekaligus canggung kepada Ben. Dan memilih segera membaringkan tubuhku di atas sofa meski rasa kantuk tak