Belenggu 39

2049 Kata

" Maaf anda salah paham, saya bukan pengemis.” kata Enid sengaja memamerkan kalung yang ada dalam genggaman tangannya pada pelayan. “kumohon …,”Enid memasang raut wajah memelas agar pelayan bermurah hati membantunya. Pelayan justru menganggapnya aneh sembari mengamati penampilan Enid, gadis itu tenggelam di dalam mantel-nya. Siapapun yang melihat akan berpikiran sama seperti pelayan, menganggapnya gelandangan. Namun, mantel yang dikenakan gadis ini sangatlah berkelas dan kalung itu ... sepertinya nilainya sangat mahal. Tapi, pelayan menepis rasa penasarannya terhadap apa benda itu. Bisa saja semua benda itu dipungut dari tong sampah tempat orang kaya biasa membuang sampah dan para gelandangan akan berebut. “Maaf, saya tidak bisa membantu.” tolak pelayan, berjalan melewati Enid. "Tuan,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN