#
Javi menatap pantulan wajahnya di depan kaca. Kali ini dia sudah memotong rambutnya dan memakai jeans dengan kemeja yang lebih rapi.
Apa pun itu, dia harus berterima kasih pada Lucian, kakak Leo. Berkat kata-kata Lucian saat itu, sekarang Javi tahu apa yang harus dia lakukan.
Hari itu, entah bagaimana ceritanya dirinya malah berakhir ikut ke dalam mobil Lucian dan menemani Lucian lanjut minum-minum di tempat lain.
“Kenapa kau ikut denganku? Aku bahkan tidak begitu mengenalmu kecuali dari cerita Leo dan kita hanya pernah bertemu sekali dua kali, tidak bisa dikatakan kalau kita berteman,” ucap Lucian sambil meneguk minumannya.
“Entahlah. Aku hanya butuh teman yang masih bisa minum karena itu aku mengikutimu, firasatku mengatakan kau hanya pindah tempat, bukannya pulang. Leo tidak beg
