Arman berjalan terpogoh- pogoh ke arah Calvin yang duduk termenung di halte bis yang sepi karena masih subuh hari. Setelah menempuh perjalanan selama dua jam dari desa dengan mobil sayur, akhirnya Calvin tiba di kota terdekat, dan kini dia sedang duduk menunggu Arman untuk menjemputnya. "Mas Calvin," panggil Arman. Calvin mendongak dan menatap Arman yang berdiri terengah. "Astaga, saya kira itu bukan Mas, ternyata beneran Mas." Calvin mengeryit "Jadi, kamu datang meski gak yakin, itu aku?" Arman mengangguk "Luar biasa kamu, ck." Calvin berdecak, bagaimana kalau itu benar- benar bukan dirinya. "Saya cuma hapal suara Mas Calvin, terus pas denger Mas hilang saya jadi khawatir dan langsung datang." "Kamu tahu aku hilang?" "Sebenarnya, saya denger dari pak Manager lagi bisik- bisik soa