[19]. Tenggelam

1932 Kata
“Puftttttt” Julian mengeluarkan air yang masuk di mulutnya begitu saja. Matanya sedikit merah karena air yang masuk ke bola matanya membuatnya sedikit perih. Lalu ada Arcturus yang mengeluarkan kepalanya ke atas air dengan mudah. Dia mengusap pelan air yang memenuhi seluruh indra pelihatnya. Dia memindai sekitar dengan rasa ingin tahu. Barusan untuk menghindari pengejaran orang-orang itu, mereka memutuskan untuk segera terjun langsung ke aliran sungai di Hutan mistis. Selain air, dia bisa melihat pohon-pohon di kejauhan yang tampak tidak terlihat karena malam telah tiba begitu saja. Elena berenang dengan panik, kakinya tidak bisa mengambang dengan baik. Pasalnya, dia tidak begitu bisa berenang! Dia segera memegang bahu orang terdekatnya dengan cepat. Tanpa menyadari bahwa Noya menatap dirinya dengan marah! “Apa yang kamu lakukan dengan memegang bahuku Elena!” Ucap Noya dengan marah, dia baru saja ingin melepaskan tangan perempuan itu dengan kasar. Siapa yang mengira seorang Elena segera memegang bahunya erat-erat?? “Ughhh jangan marah-marah! Aku bahkan tidak bisa berenang sedikit pun!! Aku akan tenggelam jika kamu melepaskanku!!” Elena berteriak dengan nada panik. Noya menatapnya dengan tatapan datar, “Aku bahkan tidak peduli jika kamu tidak bisa berenang sekalipun” Elena: “ ..... “ “Oke-oke! Biarkan aku memegangimu sampai daratan!!” Mendengar nada melengking milik perempuan di sebelahnya itu membuat Noya sangat sebal! “Bisakah kamu tidak berteriak di dekat telingaku!! Suaramu itu tidak bagus dan membuat telingaku sakit, jika kamu ingin tahu!” Protes Noya dengan tidak terima, dia mengusap telinganya dengan marah. “Astaga kalian itu selalu bertengkar saja” Arcturus menggelengkan kepalanya heran. Bukan sekali dua kali mereka ribut, namun hampir di setiap kesempatan! “Apa yang kamu bicarakan” Noya pura-pura tidak mengerti apa maksud Arcturus. Apa lagi yang perlu dibahas menyangkut perempuan bernama Elena? “Puftt Kalian bertengkar setiap menit. Bahkan disituasi mendesak seperti saat ini! Bukan begitu Elena?” Arcturus mengalihkan pandangannya ke arah Elena dengan sorot wajah penasaran. “Ya! Dia hampir saja membuatku tenggelam barusan!” Sarkas Elena dengan mulut sebal. Mata Noya menyipit melihat itu, “Aku tidak perlu mengatakan fakta kamu hampir membuatku terkena serangan jantung karena rasa kaget bukan? Aku bisa melaporkanmu atas tuduhan menganiaya salah satu anggota divisi penegak hukum!” “Bisakah kamu tidak begitu jahat padaku!!” Elena protes dengan tidak terima. Apa salahnya hingga pria di depannya selalu sinis padanya?? Ini bukan pertama kalinya orang itu tidak sejalan dengan pendapatnya! Julian menatap tidak berdaya ke arah teman satu divisinya itu. Tidakkah dia menyadari kesalahannya karena terlalu sok tahu selama ini?? “Elena sini aku bantu” Ucapnya lalu berjalan ke arah perempuan itu. Elena dengan senang hati segera berpegangan ke arah lengan Julian dengan bahagia. “Masih ada orang baik diantara orang-orang jahat!” Gumamnya dengan nada keras. Dia lalu melotot marah ke arah Noya dengan sebal. Orang akan sebal begitu melihat wajah datar pria itu! Elena bersumpah dalam hati, setelah misi ini selesai dan pulang kembali ke kementerian, dia akan mengajukan protes ke departemen penegak hukum!! Atas tuduhan tidak ramah dengan sesama anggota. Lalu lihat bagaimana kepala departemennya menanggapi laporan miliknya! "Kamu pikir aku takut dengan ancamanmu" Bisik Noya pelan. Tanpa banyak kata dia segera menghindari tempat di mana perempuan itu berada. Delian mengusap matanya pelan, dia menatap kedalaman sungai ini dengan saksama. Mungkin ada lebih dari 7-10 meter di sini. Jangan lupakan di mana sungai Dalvore berada! Itu ada di hutan mistis! Sungai Dalvore dikenal sebagia sumber mata air utama hutan mistis. Alirannya berasal dari bukit kembar di atas sana, dan mengairi banyak sungai-sungai kecil disekitarnya. Sayang sekali, mereka harus terjun ke arus utama sungai ini! “Teman-teman, aku merasa sedikit takut melihat kedalaman sungai ini! Apakah ini aman dan tidak berbahaya?” Tanyanya khawatir. Semua orang sontak melihat ke arah Frenzo dengan pandangan bertanya. Frenzo terbatuk pelan melihatnya. “Uhh ini berbahaya sebenarnya. Ada makhluk aneh di kedalaman air sungai ini! Beberapa seperti piranh—“ Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, semua orang sudah buru-buru berenang dengan cepat ke arah daratan. "Whatt?? Mengapa tidak mengatakan ada piranha di sini" Pekik Justin dengan panik. Justin sangat membenci hewan yang bisa mengigit! Terutama piranha di hutan mistis yang seratus kali lebih seram daripada piranha biasa di dunia manusia! "Itu tidak terlalu bahaya bukan??" Herannya. Frenzo tidak pernah merasa terancam sekalipun, bahkan di dunia mengerikan seperti kehidupan di hutan mistis. Jadi piranha bukanlah masalah besar lagi! Ada yang lebih mengerikan daripada ikan bergigi tajam! "Tentu saja berbeda!! Ini bukan ikan biasa!" Pungkas Justin menggeleng pelan. "Mereka bisa memakanmu!" Setelah mengatakan itu, Justin sudah terburu-buru berenang menunju pinggir sungai. *** Semua orang kini berdiri di depan api unggun yang memberi kehangatan ekstra bagi mereka. Terutama setelah adegan melompat ke sungai Dalvore di saat musim dingin akan datang segera! Rasa dingin menusuk hingga ke tulang, bulan masih menunjukkan pertengahan musim gugur saat ini namun rasa mengerikan yang barusan mereka rasakan jelas-jelas lebih dingin daripada apa yang mereka rasakan di kementerian. Seluruh permukaan air tampak membeku dipenuhi oleh lapisan tipis es. Jika saja Frenzo tidak menyuruh mereka melompat secara tiba-tiba ke arah aliran sungai yang deras, mungkin saja kematian mereka akan datang lebih cepat di tangan pria bertopeng itu. Sungguh sangat sial mengingat betapa pria bertopeng itu sangat mengincar mereka. Mengincar kepala mereka, mulut mereka penuh dengan segala jenis omong kosong tentang raja serta entah apalah itu. Tidak mengherankan untuk mengatakan, kenapa bukan hanya mereka saja yang membenci mereka! Frenzo pun juga sama! “Ughh itu terlalu dingin” Justin mengusap air di keningnya yang masih menetes sadari tadi. Bibirnya memutih sambil gemetar, karena rasa dingin yang baru saja mereka alami! “Ini menjelang musim dingin, tidak heran jika kita akan kedinginan karena itu” Frenzo mengusap tubuh kudanya tak kala ada beberapa rumput liat menempel di situ. “Aku akan mati, kita akan mati! Barusan kita melompat dari tebing setinggi 200 meter lebih! Astaga aku bahkan tidak percaya aku masih hidup dan menginjak bumi!” Justin berteriak dengan ngeri, tangannya memegang jantungnya dengan ekspresi berlebihan. “Ya kita akan mati jika kamu berteriak lebih keras” Ucap Elena dengan keras pula, matanya melotot dengan marah. Bagaimanapun mereka baru saja terhindar dari orang-orang bertopeng itu, dia tidak ingin merasakan rasa dikejar lagi! “Tenang saja Elena, mereka tidak akan mengikuti kita untuk sementara waktu. Mungkin kita akan segera tertangkap lagi jika tidak segera pergi dari tempat ini” Frenzo menatap sungai kecil di depannya dengan pandangan sedih. Kemungkinan besar kawanannya juga dalam bahaya besar. Bagaimana bisa orang-orang bertopeng itu tahu jalan rahasia untuk menuju pemukiman mereka? Kecuali jika mereka sudah ke sana sebelumnya! Hidup dalam kawanan selama lebih dari 20 tahun, membuat Frenzo tahu banyak kebiasaan para kawanannya itu. Dan memberi tahu orang luar tempat mereka tinggal, jelas bukan kebiasaan salah satu dari mereka! Centaurus dikenal sebagai sekelompok orang yang setia pada kawanannya. Mereka umumnya lebih banyak hidup dalam klan-klan kecil ataupun besar. Karena itu pula, pengabdian mereka terhadap klan dinilai tinggi. Itu seperti sesuatu yang mesti harus dilindungi. Beberapa kasus mereka juga tidak senang untuk ikut campur dengan masalah-masalah diluar masalah klan mereka sendiri. Mereka tidak akan pernah ingin ikut campur untuk sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan diri mereka sendiri. Sangat jarang sekelompok Centaurus berniat untuk membuat masalah dengan makhluk-makhluk Underworld lainnya! Tapi siapa tahu, masih banyak orang tidak dikenal yang berniat berbuat jahat dengan mereka! Seperti pria bertopeng itu! Kali ini apa yang akan terjadi pada mereka?? Frenzo sungguh gusar dalam hatinya, firasatnya mengatakan itu pasti bukanlah hal yang baik. Apakah bencana bertahap yang pernah di ramal oleh salah satu tetuanya 10 tahun yang lalu itu tentang ini?? Penyerangan yang hampir membuat seluruh penghuni hutan mistis kalang kabut ketakutan! Nael di satu sisi melihat ke sekeliling dengan penasaran. Sungai mereka tadi ada ujung sana dengan bentuk lebih lebar daripada tempat mereka berteduh saat ini. Berbeda dengan tempat mereka tenggelam, ujung sungai ini hanya berisi sungai kecil dengan lebar tidak lebih dari 10 meter. Hanya ada sungai yang dipenuhi oleh batu-batu di sekeliling sungainya. Karena waktu hampir senja, seluruh tempat tampak sedikit gelap dan suram. Ada suara air mengalir di kejauhan, yang pasti mungkin ada air terjun di dekat sini. Jauh beberapa meter ke depan ada beberapa bunga tumbuh di setiap pinggir sungai. Airnya mengalir jernih dan segar, Nael bahkan bisa mendengar suara kecipak di dalam air, pasti ada banyak ikan tersembunyi di bawah batu-batu itu. Di balik hutan yang mengerikan ini... Sebenarnya menyimpan sesuatu yang indah dan jauh dari jangkauan tangan manusia. Nael mengusap tangan serta kakinya yang kotor dipenuhi oleh debu serta lumpur. Dalam sekali usap, rasa dingin dari air itu langsung terasa begitu saja. Badannya sudah kotor dan itu membuatnya tidak nyaman barang sedetik pun! Luka dalam perbannya kini tampak mengeluarkan darah lebih banyak karena loncatan yang mereka lakukan tadi! Meski selamat, namun anggota tubuh lainnya jelas ikut terdampak! Apalagi ada beberapa batu serta tanaman liar di dalam sungai tadi. Tangannya mengores beberapa duri tanaman hingga membuat kulitnya terkena goresan tajam. Nael meringis sejenak, membayangkan dibalik perban ini, ada luka menganga di dalamnya! Semua ini karena panah yang berhasil menembus kulitnya dengan cepat! Bahkan dia masih mengingat, Nael masih bernafas dengan mudah hingga ada satu yang menancap di lengan nya begitu saja! Itu bahkan tanpa dia sadari..... "Nael apakah lukamu basah lagi??" Delian segera menghampiri Nael yang duduk dengan tidak nyaman karena pakaiannya yang basah seluruhnya. Tekanan untuk melompat tadi tentu saja tidak bisa diremehkan! Karena itu pula Delian yakin 100% Nael dalam kondisi yang buruk kali ini. "Sedikit terbuka sepertinya" Delian yang ingin mengambil tas persediaan obatnya, kini kembali dengan wajah penuh rasa bersalah. Karena tas miliknya basah seluruhnya! "Maaf, tasku basah semua!" Ujarnya dengan penyesalan. Nael hanya tersenyum lemah mendengarnya. “Sangat basah, ini sedikit tidak nyaman tetap di dekat air begitu saja” Ucap Julian sambil memeras lengan bajunya yang dipenuhi oleh air. Mereka kini sedang duduk di sungai kecil dengan banyak batu di sekitarnya. Untung saja Delian membawa api unggun otomatis di ransel miliknya. Jadi mereka tidak perlu bersusah payah menuju daratan kering. Dia lalu melanjutkan “Frenzo di mana lagi kita akan pergi selanjutnya?? Apakah akan aman dalam dua sampai tiga jam ke depan??” Frenzo menatap api dengan pandangan kosong. Ke mana lagi dia harus pergi?! Untuk beberapa saat, ungkapan tentang bahayanya hutan mistis ternyata benar. Sangat berbahaya untuk hidup di sini dengan aman. Dia tidak menyadari itu, karena selama ini terbiasa dengan itu. Namun setelah menghadapi rasa krisis itu... Bahaya ini memang nyata. Saudara-saudaranya bahkan hidupnya tidak diketahui apakah baik-baik saja, atau menghadapi krisis di tangan sekelompok orang bertopeng itu. Frenzo tiba-tiba mengingat saat para pria bertopeng itu, tiba-tiba datang dan membuat mereka lari ketakutan. Saat orang-orang itu mendekat, beberapa pikiran melintas begitu saja di otaknya. Seperti, kenapa mereka bisa di sini?? Apa yang terjadi dengan kelompoknya?? Atau, apakah kelompoknya menghadapi krisis berbahaya di sana? Jika tidak, bagaimana orang-orang itu tahu jalan rahasia menuju klan mereka? “Aku tidak tahu.. Jalan menuju tempat klan kami berada itu sangat rahasia. Ada sihir khusus untuk menuntun kami para centaurus. Termasuk jalan yang kita lewati barusan, tapi kita tahu tiba-tiba mendengar suara tapak kaki kuda yang sangat jelas bukan suara dari salah satu kelompok kami. Jelas-jelas saja itu pasti mereka” Dia menghela nafas tidak tertahankan. “Tapi kenapa mereka bisa melewati itu?? Pasti ada sesuatu yang tidak beres yang terjadi di klan kami hingga membuat lapisan pelindung yang hanya bisa dibuka tutup oleh pada Centaurus terbuka begitu saja “ Nael berpikir sejenak. Apa yang dikatakan oleh Frenzo memang betul. Karena dia telah bertemu dengan Centaurus dari klan lain sebelumnya. “Apakah kita bisa pergi ke klan Auriga?? Aku tahu seseorang yang mungkin saja bisa membantu kita”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN