Hutan tampak sepi, yang terdengar sekarang ini hanyalah suara kicauan burung yang datang entah dari mana. Meskipun jam sudah menunjukkan menjelang tengah hari, namun hutan masih terlihat teduh.
Tidak ada sinar matahari sama sekali yang datang di tempat ini. Sesekali mereka bertujuh bisa merasakan adanya beberapa pasang mata yang melihat ke arah mereka dengan penasaran.
Yang tentu saja mereka dengan berat hati menunda rasa penasaran mereka, beberapa hewan mungkin akan terlihat lucu, namun Nael yang berdiri di barisan paling depan hanya berbisik pelan ke arah mereka.
“ Jangan pernah menengok ke arah mereka dengan penasaran! Percayalah hewan itu lebih berbahaya daripada yang kamu pikirkan. Kita tidak akan mampu menanggung mereka apabila sesuatu yang buruk terjadi begitu saja!” Bisik Nael yang hanya bisa didengar oleh tim mereka saja.
Jadi semuanya sontak diam, mata mereka berusaha keras untuk tidak bersinggungan tatapan pada penghuni hutan mistis. Bahkan Julian dengan rela menggunakan kacamata hitam.
Setelah berjalan lebih dari 20 menit lebih untuk masuk lebih dalam ke area hutan, semua orang menemukan semakin dalam kamu masuk semakin berbahaya pula makhluk yang mereka lewati. Namun Nael berusaha keras agar mereka semua tetap berada di jalur jalan setapak, karena hanya jalur ini saja lah yang bisa melindungi mereka semua.
Jalan setapak memiliki beberapa mantra kuno yang dibuat oleh bangsa Morx. Berisi sebuah tulisan aksara kuno Morx yang berfungi memberi perlindungan bagi kaum mereka agar bisa selamat menuju rumah mereka dengan benar tanpa perlu tersesat.
Makhluk berbahaya setingkat goblin jahat pun tidak akan berani menyerang mereka apabila mereka berdiri tetap di jalur yang aman! Yang harus ketujuhnya lakukan ialah berusaha keras agar tidak tergoda oleh beberapa makhluk yang berniat menggunakan ilusinya agar mereka keluar dari jalur!
“Apakah masih lama untuk sampai ke perkampungan serigala itu??” Tanya Julian dengan nada lemah, tenaga pada tubuhnya seakan ikut tersedot membuat dirinya menjadi lemah dan kehabisan tenaga dengan cepat.
Nael mengambil tablet layar tugas yang dia bawa kemari. Seharusnya sih tidak akan begitu jauh, karena itu batas normal untuk tinggal di hutan mistis. Semakin dalam kamu masuk ke hutan, semakin tidak aman pula akses jalan menuju ke sana.
Nael segera membuka maps nya, untung saja perempuan itu sempat memberinya lokasi spesifik tempat tinggal pack serigalanya.
Tablet yang awalnya kosong kini terlampir peta-peta di dalam layar. Ada beberapa gambar pohon yang menunjukkan lokasi tempat mereka berdiri saat ini hingga menuju target misi mereka.
Nael mengetuk layar pelan, “Sebentar lagi harusnya sampai sih... Namun aku perlu sedikit waspada juga. Lagi pula sekelompok serigala tidak semuanya ramah, dan beberapa sangat memusuhi. Terutama bagi mereka yang sangat melindungi wilayah mereka!”
Julian bergidik ngeri membayangkan itu, serigala memang terkenal punya temperamen panas dan berapi-api. Jujur saja dia akan ketakutan bertemu dengan sekelompok serigala yang tinggal di hutan mistis ini!
“Kenapa aku merasa sedikit pusing ya lama-lama” Ucap Elena tiba-tiba, Nael segera menengok ke arah belakang dengan khawatir.
“Udara di sini sangat buruk terkadang, beberapa tempat sudah tercemar oleh makhluk lainnya dan membuat beberapa tempat di hutan mistis memiliki sirkulasi udara yang buruk. Apakah kamu masih pusing??” Nael lalu mengulurkan minyak yang kemarin sempat diberikan Cygnus padanya sebagai oleh-oleh.
Delian yang tepat di belakang Nael segera menerima minyak itu, lalu memberikannya pada Elena yang kini tampak sedang mengurut kepalanya yang berputar.
Elena menerima minyak itu dengan senang hati, dia segera membuka dan mengoleskannya pada hidung, dahi serta lehernya segera.
Bau obat-obatan segar secara alami membuatnya tampak lebih baik ketimbang menghisap udara di sekitarnya. Elena menghela nafas lega melihat itu.
“Sudah lebih baik kali ini huh” Hela nya dengan nafas lega.
Tangan Elena bersandar ke arah batang pohon terdekat, meski rasa pusingnya masih ada namun kini yang tersisa hanyalah kenyamanan karena aroma terapi pada minyak.
“Kita berhenti sejenak bagaimana” Saran Nael ketika melihat anggota lainnya juga dalam kondisi setengah sadar, dia bisa melihat Justin dan Noya yang berjalan dengan setengah mengantuk.
Nael menyuruh yang lainnya untuk mencium aroma minyak yang dia bawa. Setidaknya itu bisa membuat mereka sedikit sadar.
Dia menepuk kepalanya dengan lemah tak kala melihat Noya hampir melewati garis jalan setapak bahkan berniat keluar jalur!!
“Astaga Noya!! Bukankah dia ingin mati lebih cepat huh” Pekiknya frustrasi.
Nael bisa melihat di sudut matanya makhluk kecil bulat dengan mata melotot menunggu mangsanya datang. Jika saja dia tidak sadar dengan cepat, bukankah Noya akan pergi ke sarang goblin kecil tanpa sepengetahuannya?
“Julian! Jangan memegang bunga sembarangan “ Pekik Nael sekali lagi melihat Julian bersiap mencium salah satu bunga berwarna kemerahan dengan tangkai bergerak di sebelahnya.
Tanpa banyak kata Nael segera pergi menuju baris tempat Julian berada, Arcturus yang melihat itu juga hanya bisa menepuk keningnya tidak percaya. Kenapa yang lainnya sangat mudah terhipnotis di tempat seperti ini!
Arcturus dengan pelan membantu memegangi Justin dan Noya. Nael memegang Julian dan Delian yang tampaknya sedang dalam ambang batas.
“Kalau tahu mereka seperti ini, seharusnya kita tidak perlu membawa terlalu banyak orang dalam misi” Ujar Arcturus.
Nael mengangguk mengiyakan itu. Selain Aenos, hampir semuanya tidak ada yang bisa bertahan hidup selama 20 menit saja di hutan mistis! Semuanya dalam kondisi setengah hidup dan sadar.
“Ya mau bagaimana lagi” Desah Nael tidak berdaya. Kenapa pula dirinya harus terseret masalah yang menjadi tanggung jawab departemen lain!
Suasana sunyi di hutan membuat suara sekecil apa pun tampak keras di telinga mereka. Rasanya seperti ada sesuatu yang aneh di kejauhan. Suara kecipak telapak kaki kuda terdengar keras lama kelamaan.
Arcturus memandang Nael dengan pandangan serius. Seseorang yang berani menyebabkan suara keras keributan tentu saja bukan jenis orang yang baik. Dan kemungkinan besar itu bisa saja musuh mereka.
Nael juga mengerutkan kening, telinganya yang tajam bisa mendengar samar-samar suara orang panik ditambah dengan dentingan logam serta teriakan kesakitan orang. Selama pengalamannya mengunjungi hutan mistis, dia tidak pernah mengalami keanehan seperti ini!
“Ini bukan orang yang mudah” Ucap Nael yang disetujui oleh Arcturus pula.
Keduanya bertatapan sejenak, suara kuda akan mendekat segera dalam beberapa menit. Dan mereka berdua harus segera bergegas menuju tempat persembunyian sebelum pasukan itu menemukan mereka!
Elena yang tadinya terpaku bingung sejenak menatap ke arah Nael yang memiliki wajah serius. “Apakah ada sesuatu di sini?? Kenapa situasinya tampak tidak benar??”
Mereka berdua mengabaikan Elena yang tampak kebingungan.
“Bau ini... “ Arcturus mengendus udara dengan kuat. “Ini bau kematian” Ujarnya beberapa saat.
Nael mencubit lengan Julian dan Delian. Mencubit keduanya hingga terbangun dengan perasaan sadar.
“Bangun!! Kita harus bersembunyi” Ucapnya dengan nada terburu-buru.
Julian dan Delian menegang sejenak, keduanya masih dalam kondisi setengah sadar jadi ketika Nael mendesak keduanya mereka hanya bisa terpaku bingung.
Arcturus juga segera membangunkan Noya dan Justin yang sudah tidak karuan lagi kondisinya.
“Noy, Just!! Segera bangun, kita menghadapi situasi kematian!”
Bisiknya dengan nada keras. Mereka harus segera bersembunyi sebelum pasukan yang tidak tahu dari mana ini mengetahui keberadaan mereka, dari baunya saja keduanya sudah yakin ada yang tidak beres dengan pasukan di depan mereka.
“Untuk apa kalian diam?! Segera cari tempat persembunyian!”
Kini kelima orang lainnya sudah sepenuhnya sadar, suasana dipenuhi ketegangan.
“Kita harus bersembunyi di mana? Jika kita melewati garis jalan setapak kemungkinan besar kita tidak akan pernah kembali lagi??” Bisik Delian dengan khawatir, pendengarannya mungkin dianggap rata-rata bagi para Aenos yang memiliki pendengaran tajam, namun dia sedikit tahu ada sedikit keributan di kejauhan!
“Di hutan mistis ini, aku khawatir bersembunyi tidak akan semudah itu!” Noya membuka kotak yang dia bawa, dengan sigap dirinya mengambil teropong ajaibnya.
Teropong ini bisa melihat objek hingga jarak dua kilometer dari depan. Seketika bayangan jubah hitam terlihat di pandangan matanya.
Noya menegang sekejap melihat adegan demi adegan yang terlihat persis di kaca teropongnya. Terutama saat pertempuran pecah.
“Teman-teman, aku rasa ini benar-benar bukan hal yang baik jika kita tetap di sini! Karena kita akan mati jika tidak menyingkir segera! Ada pasukan berkuda di depan dengan jubah hitam serta topeng peraknya”
Nael terdiam sejenak, tanpa banyak kata dirinya segera mengambil teropong milik Noya dengan cepat.
Matanya membelak sejenak melihat topeng perak dengan jubah hitam menjuntai, sekilas Nael bisa melihat aura kematian yang pekat dari orang itu.
Jantungnya berdetak cepat, wajahnya memucat. Nael memegang d**a kirinya yang terasa sakit dan penuh sesak. Dia tidak pernah merasa bersemangat dan kesakitan dalam satu waktu.
Baginya hidup kembali untuk membayar kesalahan mengerikan di hidupnya merupakan anugerah baginya. Menjadi yang terpilih sebagai Aenos tentu saja bukan kehendaknya. Bagi orang-orang, Aenos hanyalah bertugas menjemput arwah manusia saja.
Namun bagi mereka yang telah mengalami masa pengabdian lama, mereka sadar. Terpilih menjadi Aenos bukan hanya sekedar membayar dosa dan mencari pahala.
Mereka sadar, yang menjadi Aenos ialah untuk orang-orang dengan dosa berat di masa lalu atau kehidupan pertama mereka. Orang dengan dosa berat dan mendapatkan keringanan untuk bisa menebus segalanya!
Nael sadar itu, bukan hanya dia saja. Tapi seluruh Aenos pun tahu fakta yang tidak bisa mereka cegah. Itu pengampun, tapi juga hukuman yang akan membelenggu hati mereka.
Nael menatap ke arah yang ditunjuk teropong dengan rasa sakit di dadanya. Aenos senior mengatakan, d**a akan terasa sakit apabila kamu mendekati dosa yang sama di kehidupan ini. Semakin sakit kamu menatap semakin dekat pula perbuatanmu di kehidupan sebelumnya sama dengan yang kamu lihat saat ini.
Nael membeku sejenak ketika melihat dua pasang mata dalam topeng perak memperhatikan dia balik. Seketika rasa panik menyerbu dirinya dengan kuat. Seseorang yang bisa mengetahui ada mata dari jauh yang memperhatikannya tentu saja bukan orang biasa.
Orang seperti ini tergolong sangat berbahaya, ini seperti sekelompok gangster dari organisasi kuno yang memiliki ilmu kuat sebagai landasan organisasi.
Dalam sekali tatap pun Nael sudah berpikir tidak ingin berurusan dengan orang seperti ini. Itu berbahaya, kamu bisa terjatuh dalam jurang ataupun terjebak dalam kegelapan yang mengerikan.
“Apa yang terjadi” Ucap Arcturus dengan nada bergetar.
Nael segera menurunkan teropongnya dengan cepat. Matanya melirik khawatir ke depan. Jika perkiraannya tidak salah, kemungkinan besar pasukan itu akan mencapai ke arah mereka hanya dalam waktu singkat!
Dia bergidik sejenak saat melihat pasukan jubah dengan topeng perak yang menutupi seluruh wajah mereka.
Jangan lupakan bagaimana rupa kuda yang menjadi tunggangan mereka. Kuda hitam yang tampak seperti tengkorak. Dalam sekali lihat pun Nael bisa tahu tentang kuda hantu yang mereka pakai!
Jelas bukan hewan yang baik!
“Mereka tahu posisi kita!” Bisiknya dengan nada gemetar yang kuat.
Apakah di kehidupan sebelumnya dirinya juga seperti sekelompok orang itu?? Ataukah lebih parah dari yang dia duga? Mengingat itu, denyut nyeri kian kuat di dadanya.
“B-bagaimana bisa” Pekik Arcturus dengan nada kecil, tanpa sadar dia bahkan tidak berani berbicara keras-keras. Jika yang dikatakan Nael benar, sekelompok orang itu menyadari mereka bahkan dalam jarak sejauh itu, kemungkinan besar pendengaran mereka jelas bukan pendengaran biasa!
“Siapa yang kalian bicarakan” Tanya Delian dengan nada khawatir yang jelas. Mereka sedang dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar ketika Nael membangunkan dia dengan cepat!
“Nael apa yang sedang terjadi di sini?? Kenapa kalian tampak tidak baik?” Tanya Noya dengan serius. Wajahnya kini 100% dalam kondisi waspada. Tidak bisa dihindari lagi betapa kagetnya, saat tahu dia hampir tertidur dalam kondisi darurat seperti saat itu!
Arcturus menatap mereka dengan raut waspada masih setia terpatri di wajahnya, “Aku sangat meyesal mengatakan ini, tapi ada sekelompok orang mengerikan berdiri beberapa ratus meter di depan kita!” Dia berhenti sejenak, matanya menatap teman-temannya satu persatu.
"Dan mereka bukan orang yang baik, mereka sedang membunuh orang"
Seketika nafas dingin menyerbu semua orang. Mereka bertatapan dengan ngeri dan ketakutan dalam wajah mereka.