Vampir Baru

1121 Kata
“Re..Reno…” ucap Nayya tergagap. Ia cukup terkejut melihat Reno yang terlihat berbeda. Ada aura aneh yang menyelimutinya, tapi apa itu, entah. Reno langsung mengambil posisi duduk di sisi Jelita, ia juga terus-terusan menatap Nayya tanpa ragu. Jika sebelumnya Reno masih terlihat sopan dan malu-malu dengan tatapan mata yang sesekali tertunduk jika berada di dekat Nayya, kali ini tatapan mata itu seakan ingin menusuknya. Sonia hanya menatap Reno dengan penuh tanda tanya. “Nayya, kau dari mana saja? kenapa selama seminggu ini tidak ada kabar? Apa kau berniat menghindariku? Ingat, kita ini pasangan. Aku adalah kekasihmu, dan sebagai kekasih, kau harus selalu berada di sisiku. Bukankah begitu, sayang?” ucap Reno sambil mendekatkan wajahnya ke leher Nayya, mengendusnya beberapa kali bahkan dengan tidak sopan, menjilatnya. Perlakuan itu cukup mengejutkan Nayya. “Reno, apa yang kau lakukan” tegurnya kesal. Ia sangat risih dengan sikap Reno yang tiba-tiba berubah sangat aneh. Ia seperti bukan Reno yang ia kenal. “Apa, aku melakukan apa?” Reno bertanya. “Kau membuatku jadi perhatian orang-orang. Lihat yang kau lakukan, semua orang tertuju pada kita,” ucap Nayya sambil menggeser tubuhnya menjauh. “Hei Reno..! kau bersikap aneh sekali. Bisa-bisanya kau mencium Nayya di tempat umun begini. Aku pikir kau bukan orang m***m seperti itu.” Sonia akhirnya membuka suara. Ia sangat emosi melihat tindakan Reno yang sudah di luar batas. “Hei, kau diam saja. Memangnya kau siapa menegur seperti itu, hah? aku kekasih Nayya, dan yang kulakukan ini adalah tindakan wajar. Bahkan jika aku ingin memeluknya di sini pun, itu tidak apa-apa,” sanggah Reno dingin. Sonia terbelalak, Reno tidak akan menjawabnya dengan kejam seperti itu kepadanya. Siapa orang ini? Nayya juga menatap Reno dengan syok, apa yang sudah terjadi pada pria ini, kenapa dia bisa berbicara kasar seperti itu pada Sonia? selama ini mereka memang sering bertengkar, tapi mereka tetap bisa bercanda dan akrab satu sama lain. akan tetapi sekarang, ucapan Reno sudah keterlaluan. Wajah Sonia berubah gelap, ia merasa tersinggung dengan ucapan Reno. Ia berdiri dari duduknya dan meninggalkan tempat itu. “Sonia tunggu…!” seru Nayya sambil beranjak dari tempatnya ingin menyusul Sonia, tapi Reno menahan langkahnya dan membuatnya kembali duduk. “Kau mau kemana? Biarkan saja dia. Aku kan kekasihmu, jadi kau harus bersamaku saja, jangan pikirkan orang lain, sayang,” ucap Reno sambil memegang tangan Nayya dan menatapnya dengan tatapan yang membuat bulu kudu Nayya meremang. Ia yakin telah terjadi sesuatu kepada Reno. Nayya menjadi emosi, ia melepas pegangan tangan Reno dan berdiri. “Kau sudah kelewatan Reno. Aku sampai tidak mengenalmu lagi. Mulai sekarang aku minta kau jangan menemuiku lagi. sebelum sifat aslimu kembali seperti dulu, aku tidak akan menemuimu, kau mengerti?” hardik Nayya lalu melangkah. Tapi lagi-lagi Reno menahan langkahnya. “Hei.. kau pikir bisa semudah itu memutuskan sesuatu sesuai keinginanmu? Sekali kau menjadi kekasihku, maka kau akan selamanya menjadi milikku. Kau akan tetap di sini. Jangan pergi ke mana-mana, mengerti?” Reno memegang erat tangan Nayya, membuat gadis itu kesakitan. “Reno, lepaskan tanganku…! Aku kesakitan.” Nayya terus mencoba melepas cekalan Reno tapi kekuatannya sama sekali tidak sebanding dengan kekuatan Reno. Nayya benar-benar tidak mengenal pemuda yang sangat ia sayangi ini. Reno sudah menjadi sosok lain yang menakutkan. “Reno, ini tempat ramai. Jika kau tidak melepasku, aku akan berteriak,” ancam Nayya sambil meronta. “Ha..ha… coba saja sayang, aku tidak keberatan mengundang orang-orang mengetahui apa yang aku lakukan. Memangnya apa yang mereka akan lakukan? Menolongmu?” cibir Reno sambil menyeringai. Nayya semakin syok di buatnya, Semakin lama, sikap Reno semakin menakutkan. Siapa pria ini sebenarnya. Jangan-jangan dia orang lain yang menyamar sebagai Reno atau sudah terjadi sesuatu kepada Reno asli. Pikir Nayya. Ia menatap Reno dengan selidik, ia tidak yakin pria dihadapannya ini adalah Reno yang sama yang ia kenal sejak kecil. “Kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Reno “Siapa kau sebenarnya? Apa yang sudah kau lakukan dengan Reno yang asli. Aku yakin kau bukan Reno yang selama ini aku kenal. Kau orang lain. lepaskan aku sekarang juga atau aku benar-benar akan berteriak!” ancam Nayya penuh amarah. Reno kembali menyeringai. Mata Nayya terbelalak, ia melihat hal yang tidak biasa. Taring Reno memanjang dan warna mata coklatnya berubah merah. “K..kau adalah Vam..pir?!” ucapnya tergagap penuh ketakutan. “Iya, dan sekarang aku akan menghisap darahmu.” Reno mulai mendekatkan Wajahnya ke arah leher Nayya, tidak peduli tatapan orang-orang yang memperhatikan mereka. Jika sudut pandang orang-orang, Nayya dan Reno hanya melakukan sesuatu yang sepasang kekasih biasa lakukan. Meskipun mereka merasa risih dan menjadi illfeel dengan sikap keduanya yang tidak tahu etika. Nayya semakin panik, taring makhluk ini semakin memanjang dan siap untuk menusuk lehernya. “Tidak, jangan lakukan itu.” Nayya menggeleng sambil berurai air mata. “Akhhhh…..!!” Nayya membuka matanya dan melihat kepala Reno berasap, pria itu mengerang kesakitan. Orang-orang sudah berlarian melihat kejadian mengerikan itu. Asyaq menekan kepala Reno hingga mengeluarkan asap, pria itu terlihat sangat murka. “Jangan pernah menggangu tuanku lagi, Pergi dari sini..!” usir Asyaq, lalu melepas Reno yang sudah lari terbirit-b***t. “Kau tidak apa-apa?” tanya Asyaq khawatir. Nayya menggeleng, ia terdiam. Nayya masih belum bisa menguasai keterkejutannya. “Si…siapa orang itu?” tanya Nayya saat perasaannya mulai kembali normal. “Dia Vampir baru, sebelumnya dia seorang manusia. Sepertinya ada vampir yang telah menyalahi aturan dengan menggigitnya dan menularkan Virus kepadanya,” jelas Asyaq. “Apa..?! Dia tadinya seorang manusia digigit vampir sehingga ia berubah menjadi vampir? Jangan bilang kalau dia adalah Reno,” Tubuh Jelita merosot ke tanah, kakinya tiba-tiba lemas tidak bertenaga. Air matanya meleleh. “Tidak..! ini tidak mungkin…” lirih Nayya sambil menangis tersedu. “Ada apa?” Asyaq mulai bingung melihat Nayya yang tiba-tiba seperti itu. “Reno… kenapa bisa ini terjadi? Dia menjadi vampir, itu sebabnya dia bersikap aneh dan menakutkan seperti tadi,” ucapnya tidak percaya. Nayya buru-buru menelpon Sonia, ia harus memperingatkan sahabatnya itu. Jangan sampai vampir itu bertemu dengan Sonia dan memprovokasinya. Sonia bisa dalam bahaya. “Ayo angkat Sonia, aku mohon…” ucapnya sambil terus berusaha menghubungi sahabatnya itu. Tapi sayangnya Sonia tidak menjawab panggilannya. Sepertinya sahabatnya itu masih marah. “Asyaq, aku harus bertemu dengan Sonia. Nyawanya bisa dalam bahaya kalau dia bertemu dengan vampire itu,” ucap Nayya cemas, ia beranjak dari tempatnya. Asyaq juga mengikutinya dari belakang. Sementara itu Sonia terlihat duduk menyendiri di taman. Ia benar-benar sangat marah dan kecewa dengan sikap Reno yang sudah keterlaluan. “Awas saja kalau aku bertemu lagi dengannya, aku akan membalas makian dia. Berani-beraninya dia memakiku di depan Nayya.” Gerutunya penuh emosi. Tapi tidak di sangka, Reno tiba-tiba muncul dan duduk di sampingnya sambil menyeringai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN