SAMPAH

2318 Kata

Hatinya lelah menangis sendirian dalam kamarnya. Tidak ada yang berubah justru hatinya semakin terasa seperti di himpit batu besar. Ia memutuskan membagi beban pikirannya pada ibunya. Cemara bertandang ke Gedung Lamtoro. "Ara mau menggugat cerai Jati." ucap Cemara begitu duduk di sofa yang ada di ruangan Rasamala. "Apa maksudmu?" tanya Rasamala. Ia tercengang mendengar ucapan putrinya. Rasamala bangun dari kursi kerjanya. Melangkah lebar menuju pintu. Ia menguncinya lalu menghampiri Cemara duduk di sofa. "Ara mau cerai." ucapnya lagi. "Ara …." Rasamala tidak mengerti kenapa dengan putrinya. Tiba-tiba bicara omong kosong. "ada apa sih, sayang?" Rasamala duduk di samping Cemara. Mengamati penampilan Cemara yang kusut. Matanya merah dan sayu. "Mas Jati, Ma." Air matanya tak terbendu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN