TERJERAT CINTA WANITA PANGGILAN 21 A
Oleh: Kenong Auliya Zhafira
Mencoba berdamai dengan masa lalu dan memberi maaf akan kesalahan seseorang terkadang membutuhkan banyak pemikiran dan tekad yang tidak sedikit. Bangkit demi sesuatu untuk melupakan hal yang menghitamkan hati karena rasa kecewa bertumpuk tinggi bagaikan gunung.
Meskipun harus berperang melawan akal, ketenangan batin lebih utama. Tidak mungkin menjalani hidup dengan terus menyimpan luka lama. Padahal di depannya hadir seseorang yang membawa obat untuk hatinya.
Mayasha merasa lebih tenang setelah mendengar ucapan sahabatnya, Elena. Berteman dengannya cukup memberi semua hal baik hitam atau pun putih. Akan tetapi, sikapnya tidak pernah memaksa sama sekali. Itulah yang membuat Mayasha begitu bahagia bisa berteman dengannya.
