Bab 44. Terlalu Fajri

1178 Kata

Sena sangat kecewa pada Fajri. Fajri menjemputnya dari rumah Bunda, tapi tidak mengantarnya kembali ke rumah Bunda. "Aku gak bisa. Aku mau ada perlu ke rumah teman." Kata Fajri. "Siapa Mas? Kenapa Aku dan Rizki gak diajak? Biasanya diajak?" Tanya Sena, tapi Dia hanya mengetes Fajri, Fajri memang sudah berubah. "Ah gak usah ikut-ikut lah, Aku ada urusan penting." Fajri langsung tancap gas tanpa memperdulikan Rizki yang merengek. Tak berpamitan pada Sena. Dan tak menoleh lagi. Sena mengerucutkan bibirnya. Dia sangat sedih melihat Fajri meninggalkan Mereka di jalan. Ponsel nya berdering. Dia bergegas mengambilnya di dalam tasnya. "Yah... Yah..." Rizki menunjuk-nunjuk pada Sang Ayah yang semakin menjauh dari Mereka. Sena membenarkan gendongannya. Sena menjawab panggilan ponselnya. "Sen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN