Selama beberapa saat Carla hanya diam tak bergeming. Berulang-ulang membaca kalimat mantra itu dalam hatinya. Meskipun ia sudah membuat keputusan tetapi tetap saja ada keraguan dalam hatinya. Tentang teman hantu yang dimiliki oleh Merlina. Yang membantunya saat berada dalam dunia hantu. Bagaimanakah dengan dirinya? Ia bahkan tidak mempunyai teman hantu. Satu-satunya yang ia punya adalah Peggy, dan itupun sudah diambil olehh Desura si jahat itu. Mengingat hal itu, amarah Carla memuncak dan naik ke ubun-ubun. Mengingat betapa tersiksanya Peggy menimbulkan rasa bersalah dan penyesalan dalam hatinya. Carla menarik napas perlahan, dan menghembuskanya dengan mantap. Sekali lagi meyakinkan dirinya untuk masuk ke dunia yang bahkan ia sendiri tidak tau itu nyata. Carla berdiri tegap, memejamkan ma
