Genta mengendalikan motor dengan tenang dan membuatnya nyaman. Tubuh tinggi besarnya terasa melindungi dirinya dari serangan panas dan angin, Btari bahkan mencium harum tubuh Genta. Ia menyukainya… Wangi yang khas, terkesan maskulin namun juga lembut. Angin sepoi-sepoi membuatnya merasa mengantuk. Apalagi setelah begadang semalaman. Btari akhirnya bersandar di punggung Genta dan tertidur. Genta menyadari kalau Btari terus saja diam. "Btari.. Apa kamu tidur?” Genta menoleh ke belakang saat motor berhenti di lampu merah, tapi Btari tidak menjawabnya. Perempuan ini, enak sekali tidur di punggungnya.. Genta menahan senyumnya, ia senang.. Tangannya mengelus kedua tangan Btari yang terkait erat di pinggangnya. Jangan kamu lepaskan Btari! Saat lampu lalu lintas berubah hijau, motorpun