Btari secara reflek menutup mulutnya.. Genta hanya tertawa, “Setakut itu perasaanmu? Kamu takut kalau aku menciummu?” Genta melepaskan kedua tangan Btari yang menutupi mulutnya, “Aku tidak akan melakukannya kalau kamu tidak memperbolehkannya. Tapi, kamu aneh. Perempuan aneh..” “A-aneh kenapa?” Dag dig dug bunyi jantungnya.. Ucapan Genta membuat tubuhnya tidak menentu. “Tidak ada perempuan yang pernah menolakku! Btari, kamu aneh..” Telunjuk Genta menyentuh bibirnya. Btari sedikit mundur… Genta kembali tertawa, “Aku sudah meminta maaf bukan? Itu bukan hal yang mudah. Jadi, aku tidak sebodoh itu akan kembali mengulang kesalahanku. Aku tidak akan menciummu tanpa izin..” “Tapi, satu hal.. Aku pasti akan kembali menciummu Btari. Dan, ciuman berikutnya, saat itu terjadi, tidak hanya