Btari begitu gugup.. Wajah Genta berada di dekatnya. Ketampanannya terlihat jelas. Tak heran banyak perempuan tergila-gila. Satu yang menonjol adalah rahang tegasnya dan hidung mancungnya. Ah, tapi, matanya pun indah. Semuanya sempurna. "Aku tanya sekali lagi, kamu menginginkannya?" Genta mengusap pipinya berulang kali. "A-aku tidak tahu.. A-aku tidak menginginkannya. Hanya saja, itu memang lokasi yang tepat. Ta-tapi, ti-tidak harus.." Btari menunduk. "Apa kamu akan senang kalau bisa syuting di lokasi itu?" Kali ini tangan Genta membelai rambutnya. Btari mengangguk, ia menjawab jujur apa adanya. Genta menangkupkan kedua tangannya di pipi Btari. "Aku akan melakukannya. Hanya untukmu.. Ini bukan soal uang atau apapun. Selama kamu senang, yang kamu mau, aku lakukan," Genta bicar