Btari tiba di kantor. Ia masuk lebih awal ke ruang rapat sambil menunggu Taqi. Apa yang ada di kepalanya hilang semua gara-gara kejadian tadi. Genta menjadi sumber inspirasi sekaligus mengacaukannya. Apa yang mereka bicarakan berdua di halaman belakang itu? Ah tapi ini bukan urusannya bukan? Apa urusannya?? Btari menundukkan kepalanya di atas meja. Antara kantuk yang tiba-tiba datang dan kepala yang berat, lalu kekesalan pada kejadian tadi. Tapi, ia bingung, apa yang ia kesalkan? Genta yang terus-terusan mendekatinya? Genta yang menjadikannya “sasaran”? Atau karena Genta pergi bersama Dayana? A-apa dia cemburu? Btari tak percaya dengan pemikirannya sendiri. Saat melamun, Taqi dan Septha masuk ke ruang rapat. “Hai Btari, kenapa kamu lesu?” Taqi memperhatikannya. “Aku beg