8 Keesokan harinya Elliya merasakan hal berbeda, Genta tak mengganggunya sama sekali sampai siang, ia merasa tenang bekerja bahkan beberapa kali menerima perwakilan dari perusahaan rekanan yang telah lama bekerja sama, juga beberapa laporan dari beberapa divisi yang harusnya Genta yang menerima. Saat sore tiba sekretaris Genta masuk ke ruangannya. "Ibu ini kalau bisa dihadle sekalian." Lia memberikan agenda sore ini yaitu memimpin rapat dengan para manajer. Elliya mengerutkan keningnya. "Kemana bosmu?" "Sakit Bu, tidak masuk." "Oh." Elliya mengangguk dan Lia menghilang di balik pintu. Sekilas Elliya ingat kejadian semalam. Ia khawatir apa sakitnya Genta akibat perlakuannya semalam, karena ia melihat Genta yang kesakitan lalu keluar dari apartemennya begitu saja, hingga jasnya sampai