"Bagaimana jika Pangeran Iblis?" Beberapa pria bertubuh kekar yang duduk mengelilingi meja semakin terbeliak dibuatnya. Bagaimana bisa gadis itu dengan begitu santai menyebut sebuah nama terlarang di kalangan para bandit dan pemberontak? Benedict, seorang pria botak yang duduk tepat di sebelah Latte hampir saja tertawa saat mendengar kalimat mengejutkan dari gadis yang tiba-tiba duduk di sampingnya. Gadis mabuk itu berlakon sok kenal dan sok dekat seakan sedang berbicara kepada sahabat ataupun kerabat, sama sekali tidak mencerminkan perilaku gadis bangsawan pada umumnya. Latte memang gadis yang berjiwa bebas. "Apa yang sedang kau bicarakan? Apakah kita saling kenal? Ah—" Benedict tiba-tiba berbinar cerah, "Apa kau salah satu w*************a di sini? Tapi ... mengapa pakaianmu sangat a