Latte, Felix, dan Troy masuk lebih dalam ke ruangan bernuansa klasik dengan cahaya temaram yang disuguhkan oleh lilin-lilin kecil yang bergelantungan di langit-langit ruangan Castello Fercio. Mereka bertiga naik ke atas tangga yang melingkar-lingkar, mengikuti para Alchemist sesungguhnya yang terbalut jubah cokelat tua dan berhenti di lantai tiga bangunan berdinding tipis dan tinggi tersebut.
Sesampainya di ruang tengah lantai tiga, tampak puluhan kursi yang telah tertata rapi dan hampir penuh, terisi oleh para Alchemist. Latte, Felix, dan Troy memilih bangku kursi kosong nomor dua dari depan dan langsung mendaratkan bokongg dengan pandangan menatap lurus ke depan, melihat panggung.
Terdengar suara riuh gaduh dari para Alchemist yang tidak sabar dengan pelelangan yang dihadiri hampir sel
