“Miranda Alatas.” Jeffrey menyebutkan sebuah nama yang tertera pada laporan yang baru saja diberikan oleh orang yang ia mintai bantuan, untuk mengusut oknum penulis komentar buruk untuk Jenna. Setelahnya, ia menatap lekat potret wanita dengan garis wajah khas timur tengah: hidung bangir, mata besar dan alis tebal. Tampak familier, tapi lupa di mana kira-kira ia pernah melihatnya. “Dia salah satu kerabat dekat keluarga Syahab,” terang sang informan yang langsung membuat Jeffrey menatapnya dengan sorot terkejut. “Syahab?” ulangnya dengan alis nyaris bertaut. “Iya. Anda pasti kenal dengan Dion Emir Syahab, ‘kan?” “Iya. Aku kenal. Kami berteman saat kuliah di Jogja.” “Wanita itu tunangannya.” Sebelah alis Jeffrey terangkat, ragu pada informasi yang baru saja didengar. Lalu, matanya kemb
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari