Bab 25 Keika mengaduk salad buahnya dengan bibir mencebik kesal. Salad buah itu dibuat tadi pagi, dengan tatanan buah komplit dan topping keju juga lemon yang menggiurkan. Dan dia yakin, rasanya pasti tak kalah lezat dari salad bikinan chef di resto. Tapi, lidahnya hambar ketika beberapa suap sudah masuk ke mulutnya tadi. Berkat Alvian. Dia kehilangan selera makan. Kenapa harus karena Alvian lagi? Keika menggeleng pelan. Menyuap sepotong stroberi dan segera mengigitnya. Rasa asam manis buah berwarna cantik itu menyapa lidahnya. Stroberi menjadi salah satu buah kesukaanya. Rasanya segar, apalagi ketika di makan sore-sore dengan suhu udara yang sedikit panas. Dia sedang duduk di kursi tepi kolam, menatap air jernih itu. Sudah beberapa kali dia memakai kolam renang itu. Harusnya sore