20. Pertengkaran

1579 Kata

Lisa sedang duduk di depan meja rias. Usai kembali dari dapur tadi ia hanya bisa diam menatap bayangan wajahnya di cermin. Ia melihat matanya yang agak sembap sehabis menangis di kamar mandi tadi. Meski sudah meluapkan emosinya dengan tangisan, ia masih merasa sakit hati dengan Faraz. Meski Lisa terlihat kuat dan kasar dari luar, namun ia tetaplah seorang perempuan biasa yang rapuh. Perempuan biasa yang bisa menumpahkan emosinya dengan air mata. Ia kembali memikirkan nasib pernikahannya dengan Faraz. Lisa ragu apakah pernikahannya ini bisa berlangsung lama. Pasalnya tidak ada cinta dalam pernikahan mereka. Lisa menghembuskan nafasnya kasar. Lisa berandai-andai. Andai saja hubungan dengan bapaknya baik seperti kebanyakan hubungan ayah dan anak. Pasti ia akan dengan suka cita merajuk, mere

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN