Hanya Sentuhan tapi Salah

1112 Kata

Masih dengan gelisah, Ayu membawa tas perlengkapan—obat dan perban, lalu menggeser pintu kamar Hide sampai terbuka. Pemandangan yang ada di depannya, membuat Ayu ingin berbalik dan lari. Tapi kakinya tetap diam pada akhirnya. Hide sedang duduk diatas ranjang, dan melepaskan kancingnya satu persatu, berurutan. Ayu berharap Hide sudah melakukan hal itu sejak tadi, jadi ia hanya perlu mengganti perban saja, tidak perlu melihat proses bagaimana Hide membuka kemeja. Hasilnya mungkin sama—Ayu akan melihat tubuh Hide—tapi proses sangat mempengaruhi. Fatal. Melihat bagaimana tubuh Hide terbuka sedikit demi sedikit, terasa lebih buruk—atau mungkin lebih baik, Ayu tidak bisa memutuskan—daripada saat melihatnya secara langsung terbuka lebar. Ayu menghela nafas, memalingkan kepalanya setelah bebera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN