Ayu menatap anyaman macrame yang ada di depannya, mengusap bagian simpul yang salah lalu mengeluh. Ini kedua kali Ayu salah membuat simpul yang seharusnya mudah. Ayu tidak membuat macrame yang besar —hanya berukuran tidak lebih dari tiga puluh kali lima puluh memanjang ke bawah, dan semua warnanya polos putih. Tidak menyelipkan warna apapun. Sejak awal Ayu tidak ingin membuat sesuatu yang rumit, karena Ayu malas berpikir yang rumit. Tapi ternyata makrame sederhana dengan warna hanya satu itu, sudah cukup membuatnya melakukan kesalahan. Apa yang dilihatnya dua hari yang lalu—Kaito bersama dengan Kaede dan satu wanita lagi yang tidak masih tidak tahu siapa—masih mempengaruhi Ayu. Ia mungkin menghadirkan pikiran positif, tapi pada akhirnya tetap tidak bisa melupakan kejadian yang dilihatnya