Kau Boleh Melakukan Kesalahan

1202 Kata

“Kyoko-chan!” Ayu menyapa seceria mungkin, tapi jelas respon Kyoko adalah decakan jengkel. “Kau itu kenapa lagi? Sakit apa lagi? Kenapa kau sering sekali sakit!” Karena mereka bicara lewat ponsel, Ayu tidak bisa melihat raut wajah Kyoko, Ayu tidak tahu apakah Kyoko benar-benar mengomel atau dia hanya sekedar khawatir saja. Berbicara pada Kyoko—selain perlu keahlian, juga memerlukan keadaan berhadapan langsung. Berbicara lewat telepon seperti ini, menyulitkan Ayu untuk menebak reaksinya. “Aku juga tidak mengerti, tiba-tiba saja tubuhku sakit. Lalu mereka mengatakan aku terlalu lelah dan butuh istirahat,” kata Ayu. Ia mengatakan semua itu dengan ada ceria, tapi tidak ada senyum di wajahnya. Ayu perlahan meraba perutnya. Tidak ada yang berubah, karena memang sejak awal perutnya belum menu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN